Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Para jamaah salat Idul Fitri berduyun duyun memasuki masjid Al-Akbar Surabaya, Rabu (10/4/2024). (IDN Times/Ardiansyah Fajar).

Surabaya, IDN Times - Puluhan ribu jemaah Salat Idul Fitri memadati Masjid Al - Akbar Surabaya, Rabu (10/4/2024) pagi. Mulai dari pejabat hingga masyarakat berbaur jadi satu untuk merayakan hari raya. Termasuk Pj Gubernur Jawa Timur (Jatim), Adhy Karyono dan eks Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

"Bu Khofifah selama jadi gubernur memang salatnya di sini. Hari ini beliau mantan gubernur masih ke sini. Ini jadi magnet sendiri bagi jemaah," ujar Kepala Humas Al Akbar Surabaya, Helmy M. Noor.

1. Tembus sebanyak 40 ribu jemaah

Para Jamaah Salat Idul Fitri di Masjid Nasional Al-Akbar tengah mendengarkan Khutbah. (IDN Times/Ardiansyah Fajar).

Helmy memperikarkan jumlah jemaah yang mengikuti Salat Idul Fitri tahun ini mencapai 40 ribu orang. Hal ini berdasarkan tingkat keterisian masjid. Mulai dari gedung utama, lantai dua hingga sisi timur dan utara.

"Lantai satu dan dua termasuk halaman sisi timur dan utara itu full jemaah. Jadi kalau sesuai kapasitas kemarin kami sampaikan kalau maka jemaah bisa sampai 40 ribu. Ini saya kira rekor terbanyak," ujarnya usai salat.

2. Banyaknya jemaah karena lebaran bersamaan

Suasana di dalam Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Rabu (9/4/2024). (IDN Times/Ardiansyah Fajar).

Banyaknya jemaah yang mengikuti Salat Idul Iftri ini, lanjut Helmy, dikarenakan perayaan Idul Fitri bersamaan. Baik itu warga Muhammadiyah, Nahdliyin dan keputusan pemerintah. "Karena lebarannya sama. Sehingga masyarakat bisa salat di tanggal yang sama," katanya.

"Tahun kemarin tidak seramai ini," ucap Helmy menambahkan.

3. Ada dari luar kota bahkan luar provinsi

Jamaah perempuan salat Idul Fitri di Masjid Nasional Al-Akbar

Jamaah yang datang ke Masjid Al Akbar Surabaya ternyata tidak hanya dari warga Kota Pahlawan saja. Beberapa dari luar kota bahkan luar provinsi. "Dari Lamongan ada, Madiun ada, Malang ada," katanya.

"Sebagian besar jemaah yang dari plat B banyak. Mungkin orang Surabaya yang kerja di Jakarta banyak," ungkapnya.

Editorial Team