Surabaya, IDN Times - Empat orang warga Made, Sambikerep, Kota Surabaya menjadi korban begal oleh puluhan orang diduga kelompok pesilat, satu korban mengalami luka bacok. Peristiwa itu terjadi di kawasan Jalan Raya Kampus Unesa, Lakarsantri. pada Minggu (12/9/2025)
Diketahui, dua kendaraan Honda Scoopy merah-hitam nopol L 5759 GR, dan Vario merah S 4387 DO pun raib digondol pelaku.
Salah satu korban, Robby Fajar (34) menceritakan, saat itu ia hendak nonton bareng (Nobar) Timnas Indonesia kontra Irak pukul 02.00 WIB. Karena sudah terlalu malam Mereka mimilh pulang menggunakan motor dan melintasi TKP.
Fajar saat itu menaiki Scoopy dan posisinya berada di belakang temannya. Sementara dua temannya mengendarai Vario.
Di tengah perjalanan tiba-tiba mereka dipepet delapan motor. Mereka berempat tiba-tiba diteriaki oleh puluhan orang sambil mengangkat clurit. "Di depan Gor Basket Unesa itu dipepet orang-orang bawa Sajam. Sekitar tujuh sampai delapan motor lah mereka," ujarnya, Rabu (15/9/2025).
Dipepet sejumlah orang, Fajar dan tiga temannya merasa panik. Mereka pun menepi dan memilih meninggalkan motor lalu kabur hingga masuk ke area Kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Sayangnya, satu rekan Fajar yakni Saiful belum sempat menyelamatkan diri. Saiful terkena sabet clurit oleh sekelompok orang tersebut. "Saya dibonceng. Yang di depan itu Saiful sama Nizar. Yang nyetir Nizar. Ada. Kena (bacok) tangan kiri. Teman saya, namanya Saiful," ungkap Fajar.
Fajar menduga, para pelaku berasal dari kelompok pesilat. Hal tersebut setelah ia mengecek rekaman CCTV di sekitar lokasi. "Ada yang pakai atribut silat , ada yang tau itu perguruan silat mana. Karena waktu itu kan juga barengan sama konser yang batal di THR," jelas dia.
Atas peristiwa tersebut, Fajar dan teman-temannya pun melapor ke Polsek Lakarsantri. Laporan tersebut telah diterima dengan nomor L-PB/311/X/2025/SPKT/POLSEK LAKARSANTRI/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR, tertanggal 12 Oktober 2025.
Kapolsek Lakarsantri Kompol Sandi Putra membenarkan tragedi tersebut. Saat ini pihaknya tengah menyelidiki kasus ini. "Korban sudah buat LP (laporan). Masih penyelidikan. Mohon doanya dari masyarakat, supaya kasus ini cepat terungkap," pungkasnya.