Sidoarjo, IDN Times - Sebanyak empat korban ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo masih menjalani perawatan di RSUD R.T. Notopuro, Rabu (7/10/2025). Mereka adalah korban luka berat.
Para santri yang masih menjalani rawat inap itu adalah Syehlendra Haical, Nur Ahmad Rahmatulloh, Muhammad Wahyudi serta Saiful Rozi. “Total 4 santri yang masih dirawat. Mereka adalah Haical, Nur Ahmad, Wahyudi, dan Saiful Rosi,” kata Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dr. Atok Irawan.
Ia menegaskan, dari keempat santri yang dirawat, dua diantara bisa segera pulang menjalani rawat jalan di rumah. Dua santri itu adalah Nur Ahmad dan Wahyudi. "Yang bisa rawat jalan yaitu Nur Ahmad dan Wahyudi. Kondisi Haical stabil, Saifur Rosi masih perawatan luka, namun kondisinya stabil," ungkapnya.
Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dr Larona Hydravianto menambahkan, salah satu korban yakni Haical kondisinya sudah mulai pulih. Haical telah menjalani operasi amputasi kaki sebelah kiri pada Jumat (3/10/2025) lalu. "Kondisi klinisnya (Haical) memang sangat membaik ya, bahkan sangat drastis perbaikannya. Sebelum dilakukan amputasi leukosit 21 ribu hari ini sudah 11 ribu, kemudian liver function atau fungsi livernya yang sebelum itu sampai ribuan sekarang sudah 300 sama 400," tambahnya.
Walau begitu, Haical masih harus menjalani perawatan intensif di ruang Intensif Care RSUD R.T. Notopuro. Bocah 13 tahun itu tengah memulihkan sejumlah organ yang sebelumnya sempat terganggu. "Kita taruh di Intensif Care, karena kita masih butuh untuk menormalkan fungsi liver, menormalkan lekositnya. Kemudian memantau luka dan sebagainya," pungkas dia.
Peristiwa ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo terjadi pada Senin (29/9/2025) saat salat asar. Bangunan tiga lantai itu ambruk setelah ada aktivitas pengecoran di atap lantai empat. Ada sebanyak 171 orang menjadi korban dalam tragedi ini. Sebanyak 104 di antaranya selamat, 67 meninggal dunia, termasuk delapan potongan tubuh.