Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Hari Hilang di Pantai Tanjung Sirap, Topi Korban Hanyut Ditemukan

Pencarian pemancing tenggelam di Pantai Tanjung Sirap. (Dok. BPBD Kabupaten Malang)
Pencarian pemancing tenggelam di Pantai Tanjung Sirap. (Dok. BPBD Kabupaten Malang)

Malang, IDN Times - Sudah 4 hari Alfin Nurhidayah (35) warga Dusun Pasar Pon RT.26/RW.6, Desa Banjarjo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang hilang usai tenggelam di Pantai Tanjung Sirap Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Tapi petugas belum juga menemukan keberadaan Alfin.

Petugas gabungan dari Satpol Airud Polres Malang, Polsek Bantur, Pospal TNI AL, Basarnas, Koramil 0818, relawan, dan warga telah berpencar melakukan pencarian. Sebanyak 7 SRU dibentuk untuk mencari di beberapa titik pantai di Kabupaten Malang hingga Blitar.

1. Selama 4 hari pencarian, petugas baru temukan topi korban

Ilustrasi tenggelam. (IDN Times/Agung Sedana)
Ilustrasi tenggelam. (IDN Times/Agung Sedana)

Kasatpolair Polres Malang AKP, Slamet Subagyo mengatakan jika jumlah personel yang melakukan pencarian mencapai 50 orang. Petugas melakukan pencarian mulai dari Pantai Sendang Biru hingga Pantai Seling Ombo menggunakan perahu jungkung Basarnas.

Bagyo mengatakan jika pencarian disisir dari arah barat ke timur, pasalnya diduga tubuh korban terseret ke arah timur sesuai arah angin yang berhembus. Namun, pencarian selama 4 hari belum juga menemukan keberadaan korban ada di mana.

"Kemarin kita menemukan topi korban yang lokasinya 500 meter dari titik korban dilaporkan terjatuh. Kemudian untuk SRU 3 melakukan pemantauan di Kerambilan Wetan dan SRU 4 melakukan pemantauan di Sugo," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (20/8/2024).

2. Pencarian hari keempat, lokasi pencarian diperluas

Pencarian pemancing tenggelam di Pantai Tanjung Sirap. (Dok. BPBD Kabupaten Malang)
Pencarian pemancing tenggelam di Pantai Tanjung Sirap. (Dok. BPBD Kabupaten Malang)

Bagyo mengatakan jika pada hari keempat ini pencarian korban diperlukan, jumlah SRU juga ditambah menjadi 7 SRU. Jika awalnya pencarian dengan sebanyak 4 SRU difokuskan mencari korban dari lokasi tenggelam di Pantai Tanjung Sirap lalu ke timur mencapai Lantai Teluk Bidadari, hari ini Pencarian diperluas hingga Pantai Seling Ombo yang terletak di perbatasan Kabupaten Malang dengan Blitar.

"Kita bagi untuk SRU 5 ini melakukan pemantauan di Pantai Teluk Bidadari, SRU 6 pemantauan di Kerambilan Kulon, dan terakhir di SRU 7 itu pemantauan di Pantai Seling Ombo," jelasnya.

3. Ombak tinggi dan angin kencang membuat pencarian makin sulit

Pencarian pemancing tenggelam di Pantai Tanjung Sirap. (Dok. BPBD Kabupaten Malang)
Pencarian pemancing tenggelam di Pantai Tanjung Sirap. (Dok. BPBD Kabupaten Malang)

Pencarian korban juga makin sulit karena faktor alam yang tidak mendukung, Bagyo mengatakan jika ombak setinggi 2-3 meter membuat petugas kesulitan. Angin kencang juga seringkali membuat perahu teguncang sehingga membahayakan petugas pencarian. Tidak hanya itu, pertemuan arus laut dari barat ke timur dan timur ke barat membuat pencarian di radius 8 kilometer dari daratan kian sulit.

"Jadi saat jam 1 siang itu air laut memang surut, tapi saat surut di lokasi TKP justru air itu ketemu. Jadi air itu dari selatan mengarah ke utara, namun demikian itu ada seperti pertemuan dari barat ke timur itu ketemu di tengah. Jadi debit air penuh terus tidak pernah surut," jelasnya.

Bagyo mengatakan jika pencarian akan diteruskan hingga 3 hari kedepan. Jika dalam 7 hari korban belum juga ditemukan, maka sesuai SPO bahwa pencarian akan ditutup. Tapi tidak menutup kemungkinan akan akan perpanjangan waktu setelah dilakukan evaluasi pada hari ke-7.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal Adhi Pratama
EditorRizal Adhi Pratama
Follow Us