Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Sukma Shakti

Banyuwangi, IDN Times - Tragis nian nasib seorang gadis berusia 17 tahun asal Banyuwangi, Jawa Timur, ini. Siswi kelas 3 SMP ini hamil 5 bulan setelah diperkosa oleh 3 orang pria. Ironisnya, pelaku semuanya adalah pria berusia senja alias kakek-kakek.

1. Korban mengaku digagahi 3 orang lansia

Ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Mardya Shakti)

Kanit Reskrim Polsek Muncar, Iptu Sadimun mengatakan kasus pemerkosaan ini terkuak setelah korban diketahui bertambah gemuk. Setelah dipastikan oleh tetangganya, rupanya gadis ini sedang dalam kondisi hamil.

Awalnya korban sempat mengelak, namun hasil pengecekan manual menggunakan alat deteksi kehamilan menunjukan hasil positif. Temuan ini kemudian disampaikan kepada ibu korban.

Meski demikian, korban bersikeras menyangkal. Korban merasa takut dan terancam jika buka mulut. Hingga akhirnya upaya persuasif membuat korban mengaku bahwa dia telah diperkosa oleh 3 orang kakek-kakek.

2. Korban merupakan anak berkebutuhan khusus

https://www.alodokter.com/kenali-6-ciri-ciri-gangguan-mental

Kondisi ekonomi yang lemah, membuat keluarga korban tidak berani mencari keadilan. Namun, sejumlah orang termasuk pihak Pemerintah Desa mendorong agar keluarga korban berani bersuara. Hingga akhirnya melapor ke Polsek Muncar.

Sadimun mengatakan, korban adalah anak berkebutuhan khusus atau disabilitas. Di rumah yang sederhanda, Ia tinggal bersama ibu dan kakaknya. Dengan kondisinya ini, korban memang jarang mendapatkan perhatian lebih dari keluarganya. Meskipun dengan perut buncit sekalipun, keluarga bahkan tidak menyadari.

"Korban ini mengalami keterbelakangan mental," kata Iptu Sadimun, Rabu (8/3/2023).

3. Pelaku sengaja memanfaatkan kondisi mental korban

ilustrasi kesehatan mental (pixabay.com/Robin Higgins)

Sadimun merinci, tiga orang pelaku pemerkosaan tersebut masing-masing berinisial KT (67), WG (56), SY (65). Ketiganya adalah tetangga korban. Pemerkosaan memang sengaja dilakukan ketiganya karena mengetahui kondisi mental korban. Memanfaatkan kekurangan korban, pelaku melancarkan aksinya. Hanya dengan sedikit ancaman, korban yang benar-benar ketakutan tak dapat berbuat banyak.

"Jadi pelaku ini sudah mengetahui kondisi korban yang memang memiliki keterbatasan mental," ungkap Sadimun.

Editorial Team