3 Hari Ini Sidoarjo Banjir, Terungkap Penyebabnya

Sidoarjo, IDN Times - Sudah memasuki hari ketiga, Perumahan Pepelegi Indah dan Desa Sawotratap Kabupaten Sidoarjo masih terendam banjir. Tingginya berkisar 30 hingga 45 sentimeter. Bahkan masuk ke dalam rumah-rumah warga.
Ternyata banjir ini disebabkan volume sungai untuk menampung debit air sudah berubah. Terjadi sedimentasi, banyaknya tumpukan sampah dan bangunan liar yang menghambat aliran air. Akibatnya, aliran sungai tidak mengalir atau menyempit dengan tanah dan lumpur.
Banjir yang menggenang selama tiga hari ini membuat aktivitas warga terhambat dan terdampak. Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono mengaku, sejak Rabu (25/12/2024) malam, dapur umum beserta peralatan sudah disiapkan dan telah dilakukan evakuasi.
Lebih lanjut, alat berat berupa eskavator untuk membersihkan eceng gondok, sampah dan urukan sedimentasi pun dikerahkan pada Kamis (26/12/2024). Termasuk tetap melakukan modifikasi cuaca untuk mengurangi debitnya.
"Hari ini akan diselesaikan. Dua hari ini curah hujan tinggi sesuai prediksi BMKG sampai Januari. Persoalan struktural sarana prasarana air harus dilakukan secara bersama-sama," ungkapnya.
"Secara struktur kita bersihkan sungai-sungai kecil yang sepadan jalan yang sudah masuk ke dalam rumah. Akan kami koordinasikan dengan kabupaten Sidoarjo dan gorong gorong jalan nasional yang dibersihkan," jelasnya menambahkan.
Khusus warga terdampak di Sawotratap akan dikirim bantuan logistik sesuai arahan Ketua Rukun Warga (RW) setempat. Termasuk alat berat. Adhy menyebut, secara sistem penanggulangan bencana di Jatim sudah bagus dan kuat.
Namun, prediksi BMKG bahwa curah hujan, gelombang tinggi dan angin kencang lebih besar dari tahun sebelumnya harus menjadi atensi bersama. Hal ini disebabkan, iklim tropis dari Australia barat dan cina selatan yang masuk ke Indonesia.
"Sudah diperingatkan untuk siaga. Kami upayakan dengan teknologi untuk menurunkan intensitas air hujan serta membersihkan struktur sungai dan gorong-gorong," pungkasnya.