3 Bocah di Ngawi Terseret Arus Saat Mandi di Sungai, 1 Masih Hilang

Ketiga bocah tersebut adalah Rifky Nur Hidayat (14), Asyraf Khairul Azam (13), dan Dimas Subuh Pamungkas (11), warga setempat yang awalnya hanya berniat bermain dan mandi di sungai. Namun, tiba-tiba banjir datang dari arah pegunungan, tepatnya kiriman air dari anak Sungai Gunung Lawu. Arus deras langsung menghantam dan menyeret ketiganya.

Warga sempat mendengar suara teriakan minta tolong dari dua anak, Asyraf dan Dimas. Beruntung, keduanya berhasil diselamatkan. Dimas, yang masih duduk di bangku kelas 4 SD Negeri Teguhan, diselamatkan langsung oleh kakeknya, Simun (65), yang kebetulan berada di sekitar lokasi.

"Saya dengar cucu saya teriak minta tolong, saya langsung lari ke sungai dan berhasil menariknya ke tepi. Satu temannya juga bisa keluar sendiri,” cerita Simun.

Sementara itu, Rifky, siswa kelas 7 SMP, tak sempat tertolong dan terbawa arus deras sejauh ratusan meter. Kepala Desa Teguhan, Supriyono, membenarkan kejadian tersebut dan menyebut banjir datang secara tiba-tiba saat ketiganya tengah asyik mandi.

"Saat ini, proses pencarian Rifky masih berlangsung. Tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan relawan menyisir sepanjang aliran Sungai Andong hingga malam hari," terang Supriyono.

Rifky diketahui merupakan anak sulung dari pasangan Sarwono (44) dan Siti Kholifah (38). Harapan keluarga dan warga tertuju pada upaya pencarian yang terus dilakukan agar Rifky segera ditemukan.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat, terutama anak-anak, untuk lebih waspada saat bermain di sekitar sungai, terutama di musim hujan saat potensi banjir kiriman cukup tinggi.