Blitar, IDN Times - Sebanyak dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Blitar resmi menghentikan operasionalnya sejak kemarin. Dana dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang belum cair menjadi penyebab mandeknya operasional SPPG tersebut. Saat ini total terdapat 11 SPPG yang beroperasi di Kota Blitar. Dari jumlah tersebut dua SPPG memutuskan untuk menghentikan operasional sementara waktu. Sedangkan sisanya masih beroperasi.
2 SPPG di Kota Blitar Tutup, Korwil Sebut Bukan Kendala Serius

Intinya sih...
SPPG Pakunde dan SPPG Tlumpu di Kota Blitar berhenti operasi karena pencairan dana tertunda, bukan karena krisis anggaran.
Kendala pencairan disebabkan oleh momentum akhir tahun, hanya dua dari 11 SPPG yang terkena dampak penghentian sementara.
Pengelola berharap dana segera cair agar SPPG dapat kembali beroperasi normal dan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa terus dirasakan manfaatnya.
1. Hanya menunggu antrian pencairan dana saja
Koordinator Wilayah SPPI-Ka SPPG Kota Blitar, Imam Samsudin mengatakan dua SPPG yang berhenti beroperasi adalah SPPG Pakunde dan SPPG Tlumpu. Berhentinya kedua SPPG ini disebut hanyalah persoalan teknis belaka. Bukan karena krisis anggaran. Tutupnya dua dapur umum yang menyediakan Makan Bergizi Gratis (MBG) itu bukan disebabkan oleh kendala yang berarti, melainkan murni karena faktor antrian saja dalam proses pencairan dana.
“Tidak ada kendala yang cukup berarti, itu hanya karena faktor antrean saja mas. Sebenarnya untuk proposal pengajuan dari masing-masing SPPG, statusnya sudah disetujui,” ujarnya, Rabu (17/12/2025).
2. Pencairan terhambat karena momentum akhir tahun
Kendala ini diakui oleh Imam terjadi disebabkan karena momentum akhir tahun. Imam merinci bahwa dari total 11 SPPG yang sudah beroperasi di Kota Blitar, hanya dua yang mengalami penghentian sementara, yaitu SPPG Pakunden dan SPPG Tlumpu. Tutupnya dua SPG ini memicu kekhawatiran setelah pengelola menggunakan alasan kendala administrasi.
“Cuma ya masalah antrian pencairan saja, sama mungkin karena ini akhir tahun, jelang tutup buku, sehingga agak terkendala sedikit,” tambahnya.
3. Berharap dana bisa segera cair dan SPPG dapat kembali beroperasi
Mewakili pengelola, Imam Samsudin menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak. Pihaknya hanya bisa berharap dana bisa segera diterima pengelola SPPG sehingga mereka bisa kembali beroperasi secara normal. “Kami memohon maaf kepada masyarakat Kota Blitar, utamanya penerima manfaat dan relawan yang terdampak. Mohon doa dan dukungannya, semoga dua SPPG tersebut bisa segera beroperasi lagi, dan program MBG bisa terus bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Kota Blitar,” pungkasnya.