Surabaya, IDN Times - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur terus melanjutkan proses identifikasi jenazah korban ambruknya bangunan empat lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Hingga Minggu (12/10/2025), dua korban tambahan berhasil diidentifikasi, sehingga total sudah 53 korban dari 67 kantong jenazah dinyatakan cocok dengan data keluarga.
Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol M. Khusnan Marzuki, mengatakan bahwa dua jenazah terbaru berhasil dikenali melalui pencocokan data ante mortem (AM) dari keluarga dengan data post mortem (PM) yang dikumpulkan Tim DVI di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.
“Hari ini, Minggu, 12 Oktober 2025, Tim DVI Polda Jawa Timur berhasil melaksanakan identifikasi terhadap dua kantong jenazah yang match dengan delapan nomor ante mortem,” ujar Khusnan.
Khusnan menegaskan bahwa proses identifikasi masih terus berjalan dan dilakukan dengan prinsip ketelitian tinggi. “Sampai dengan hari ini, tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 53 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima. Saat ini operasi DVI masih berjalan dengan melakukan pendalaman data ante mortem dan post mortem,” jelasnya.
Hasil identifikasi ini menambah daftar korban yang berhasil dikenali sejak operasi DVI dimulai pascatragedi pada akhir September. Tim terus bekerja secara berlapis dengan metode DNA, medis, odontologi (gigi), dan properti pribadi, demi memastikan keakuratan identitas setiap korban.
Adapun dua korban yang teridentifikasi yakni:
1. Ach Haikal Fadil Alfatih, laki-laki, 12 tahun, warga Dusun Timur Leke, Sendang Dajah, Labang, Bangkalan. Teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA dan medis.
2. Syamsul Arifin, laki-laki, 18 tahun, warga Dusun Tegal Badang, Desa Tlagah, Kecamatan Galis, Bangkalan. Teridentifikasi melalui DNA, medis, dan properti pribadi.