Ngawi, IDN Times – Puluhan siswa SMKN 1 Sine, Kabupaten Ngawi, harus mendapatkan perawatan medis usai mengalami gejala mual, pusing, hingga sakit perut setelah diduga mengonsumsi makanan bersama. Hingga Rabu (1/10/2025) sore, dari total 51, sebanyak 18 siswa masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Grambe, Kecamatan Grambe.
Dokter Andi dari Puskesmas Grambe menyebutkan, kondisi para siswa kini mulai membaik. “Awalnya ada 19 siswa yang masuk, satu sudah pulang, sisanya 18 masih dirawat. Semua kondisinya semakin membaik, insyaallah bisa segera pulang,” ujarnya.
18 Siswa SMKN 1 Sine Ngawi Diduga Keracunan MBG Masih Dirawat

Intinya sih...
Puluhan siswa dan guru SMKN 1 Sine, Ngawi, Jawa Timur, mengalami gejala mual, pusing, dan muntah setelah upacara Hari Kesaktian Pancasila.
Mereka dilarikan ke puskesmas pada Rabu (1/10/2025) dengan dugaan keracunan yang dipicu oleh menu Makan Bergizi Gratis (MBG) sehari sebelumnya.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kualitas dan keamanan makanan yang disediakan dalam program MBG di sekolah.
1. Gejala muncul usai upacara
Kepala Puskesmas Grambe, Mudo Trimaryogi, menambahkan jika paara siswa mulai merasakan gejala tidak lama setelah mengikuti upacara di sekolah. “Rata-rata keluhan awalnya mual, pusing, hingga sakit perut. Bahkan ada yang sempat pulang, tapi kemudian gejalanya muncul lagi dan akhirnya kembali ke puskesmas,” jelasnya.
Meski begitu, pihak medis belum bisa memastikan penyebab pasti dari gangguan kesehatan massal tersebut. “Kalau dibilang keracunan, kita belum bisa memastikan karena perlu pemeriksaan penunjang. Informasinya, makanan dikonsumsi sejak Selasa kemarin,” tambahnya.
2. Keluarga siswa minta evaluasi makanan sekolah
Adelia, kakak dari salah satu korban bernama Muhammad Irvan, mengaku kecewa dengan kejadian ini. Ia berharap pihak penyedia makanan lebih memperhatikan kebersihan.
“Sesampainya di sekolah, adik saya mual, pusing, bahkan sampai sesak napas. Saya sangat kecewa, harus ada evaluasi soal dapur, cara masak, sampai kebersihan makanan. Jangan tunggu sampai ada korban lagi,” tegasnya.
3. Belum ada pasien yang dirujuk ke rumah sakit
Puskesmas Grambe memastikan seluruh pasien masih bisa ditangani di fasilitas kesehatan setempat.
“Sejauh ini belum ada yang dirujuk ke rumah sakit. Mudah-mudahan memang tidak perlu,” kata dokter Andi.
Saat ini kasus tersebut masih dalam pantauan tenaga medis. Pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan keracunan makanan menunggu hasil laboratorium serta investigasi dari pihak berwenang.