Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi HIV/AIDS. Kpakabtangerang.or.id
Ilustrasi HIV/AIDS. Kpakabtangerang.or.id

Intinya sih...

  • 18 Catin Magetan terdeteksi HIV setelah pemeriksaan pra-nikah

  • Sebagian dari mereka sudah menikah sebelumnya, termasuk pernikahan ke-2 dan ke-3

  • Pentingnya skrining kesehatan bagi calon pengantin, kesadaran kolektif dalam mencegah penularan HIV

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Magetan, IDN Times – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan mengungkap temuan yang cukup mengejutkan sepanjang 2025. Sebanyak 18 calon pengantin (catin) dinyatakan positif HIV setelah menjalani pemeriksaan kesehatan pra-nikah di fasilitas kesehatan setempat. Temuan tersebut terdiri dari 12 laki-laki dan 6 perempuan, dan terdeteksi melalui skrining kesehatan selama satu tahun terakhir.

Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Magetan, Agoes Yudi Purnomo. “Data itu benar. Ada 12 laki-laki dan 6 perempuan terdeteksi HIV sepanjang tahun ini,” ujar Agoes Yudi kepada IDN Times, Selasa (2/12/2025).

Menurutnya, sejumlah catin yang terdeteksi positif merupakan mereka yang sudah pernah menikah sebelumnya. “Sebagian di antara mereka adalah yang sudah beberapa kali menikah, ada yang pernikahan kedua atau ketiga,” tambahnya. Agoes menjelaskan bahwa faktor utama penularan terjadi sebelum mereka memasuki pernikahan, terutama akibat perilaku seksual berisiko.

1. Ada temuan pada ibu hamil

ilustrasi HIV menyerang imun tubuh (commons.wikimedia.org/NIAID)

Saat disinggung mengenai data ibu hamil yang juga terdeteksi HIV, Agoes membenarkan keberadaannya. Namun ia menyebut perlu melihat ulang angka pastinya. “Ada, kemarin sudah saya kirim ke rekan jurnalis lain. Tapi saya harus cek lagi karena saya nggak hafal angkanya,” ucapnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatan reproduksi dan tidak menganggap remeh risiko penularan HIV. “Penularan paling besar melalui hubungan seksual, kemudian narkoba suntik. Untuk donor darah aman karena PMI selalu melakukan screening,” jelasnya.

Agoes juga menekankan pentingnya skrining kesehatan bagi calon pengantin di puskesmas sebagai langkah pencegahan penularan kepada pasangan dan calon bayi.

2. Apakah anak bisa tertular jika orangtua positif HIV?

ilustrasi HIV pada anak (pexels.com/Pixabay)

Agoes memastikan bahwa bayi dari orang tua positif HIV belum tentu tertular, asalkan pengobatan dilakukan secara konsisten dan sesuai arahan tenaga kesehatan. “Prinsipnya pengendalian viral load. Kalau rutin minum obat dan terkendali, insya Allah bayinya tidak akan tertular,” jelasnya.

Risiko meningkat jika orang tua tidak menyadari statusnya, tidak menjalani pengobatan, atau mengabaikan konseling medis. Ia menambahkan, tantangan terbesar bagi pasien HIV adalah komitmen minum obat seumur hidup, yang tak jarang membuat sebagian penderita jenuh.

3. Dinkes imbau masyarakat tidak abai

ilustrasi HIV (IDN Times/Mardya Shakti)

Di akhir penjelasannya, Agoes menegaskan pentingnya kesadaran kolektif dalam mencegah penularan HIV. “Kami mengimbau masyarakat menjaga perilaku seksual yang aman, melakukan skrining sebelum menikah, dan rutin berobat jika positif,” tegasnya.

Menurut Dinkes, HIV bukan penyakit yang dapat disepelekan, namun sangat bisa dicegah apabila masyarakat memahami risiko dan mau melakukan pemeriksaan sejak dini.

Editorial Team