Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251029-WA0055.jpg
Sidak Kementerian ESDM di SPBU Surabaya. Dok. Istimewa.

Intinya sih...

  • Sebanyak 162 kendaraan terdampak mbrebet di Jawa Timur, dengan kasus terbanyak di Bojonegoro dan Tuban.

  • Kementerian ESDM turun langsung mengecek sejumlah SPBU di Surabaya, Gresik, dan Malang menyusul maraknya laporan sepeda motor mengalami mbrebet hingga mogok usai mengisi BBM jenis Pertalite.

  • Pertamina membuka posko aduan dan siap mengganti kerusakan pada kendaraan jika terbukti disebabkan oleh BBM. Masyarakat dapat melapor melalui Contact Center 135, Email pcc135@pertamina.com dan DM Instagram @pertamina.135.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus per mencatat ada sebanyak 162 kendaraan terdampak brebet di Jawa Timur. Terdiri dari 155 motor dan tujuh mobil, tersebar di 13 daerah. Kasus terbanyak berada di Kabupaten Bojonegoro 59 kendaraan dan Tuban 44 kendaraan, disusul Surabaya 23 kendaraan. Mereka semua mengeluhkan kualitas BBM terutama jenis Pertalite.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun turun langsung mengecek sejumlah SPBU di Surabaya, Gresik dan Malang menyusul maraknya laporan sepeda motor mengalami mbrebet hingga mogok usai mengisi BBM jenis Pertalite. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan mutu dan keamanan distribusi BBM yang dijual ke masyarakat.

Pengecekan salah satunya dilakukan di SPBU Jalan Kayoon, Surabaya, dengan uji visual untuk memastikan Pertalite dari dispenser jernih dan tidak tercampur air. Selain itu, dilakukan uji pasta air di tangki bawah tanah untuk memastikan tidak ada kontaminasi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menyatakan bahwa pengecekan dilakukan berlapis, mulai dari tangki bawah tanah, dispenser, hingga truk pengangkut BBM.

"Artinya sebagai kesimpulan dari dua SPBU yang kita kunjungi hari ini itu tidak ditemukan adanya free water atau air yang tercampur di dalam BBM,” ujar Laode di SPBU Kayoon, Rabu (29/10/2025).

Meski hasil sementara menunjukkan BBM tidak tercampur air, Laode menegaskan bahwa pemerintah meminta PT Pertamina Patra Niaga untuk melakukan investigasi menyeluruh atas kejadian lebih dari 100 kendaraan yang mengalami gangguan mesin pasca mengisi Pertalite.

"Apabila memang penyebabnya Pertamina tentu akan dilakukan langkah-langkah selanjutnya. Semua akan dihandle oleh Pertamina,” tegasnya.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, memastikan komitmen perusahaan dalam menangani seluruh keluhan masyarakat. Pertamina membuka posko aduan dan siap mengganti kerusakan pada kendaraan jika terbukti disebabkan oleh BBM.

"Nanti kami akan menangani keluhannya. Kalau ada ganti rugi dari pergantian sparepart, kita juga akan ganti. Bentuk komitmen kami memberikan layanan terbaik, kami akan memperhatikan keluhan-keluhan tersebut,” katanya.

Masyarakat dapat melapor melalui Contact Center 135, Email pcc135@pertamina.com dan DM Instagram @pertamina.135. Pertamina juga terus melakukan uji sampel di berbagai titik. Beberapa temuan kandungan air, kata Mars Ega, diduga akibat kondisi cuaca ekstrem.

"Karena musim hujan ini ada lokasi-lokasi yang tergenang banjir. Kalau SPBU berada di area banjir dan berpotensi terkontaminasi, tentu SPBU akan kami tutup sementara,” jelasnya.

Saat ini, pemeriksaan lanjutan masih terus dilakukan untuk memastikan penyebab pasti gangguan mesin, termasuk potensi faktor kualitas BBM, kondisi kendaraan, hingga cuaca dan penyimpanan SPBU.

Editorial Team