16 Pegawai Reaktif Rapid Test, Kantor Disbudpar Surabaya Ditutup

Surabaya, IDN Times - Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya ditutup menyusul Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) yang sama-sama berada di Mal Pelayanan Publik Siola. Hal ini dilakukan lantaran adanya 16 pegawai yang dinyatakan reaktif saat rapid test.
1. Satu anggota keluarga pegawai meninggal akibat COVID-19

Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menjelaskan, penutupan kantor Disbudpar ini berawal dari salah seorang pegawai yang anggota keluaeganya meninggal akibat COVID-19. Setelah itu seluruh pegawai Disbudpar sempat menjalani rapid test massal.
"Ada dua kasus, tapi yang satu kasus ini belum tau yang jelas adalah keluarga staf ini meninggal karena COVID-19, jadi keluarganya ya," ujar Febri, Senin (8/6).
2. Satu pegawai lainnya bergejala COVID-19

Selain itu, ada seorang pegawai lainnya yang mengalami gejala terinfeksi COVID-19. Pegawai tersebut sempat demam dan batuk. Meski hasil rapid test non reaktif, ia berinisiatif memeriksakan diri ke rumah sakit.
"Setelah di tes lab terus difoto semuanya itu ada gejala-gejala. Hari ini baru dites (swab PCR) jadi blm diketahui positif atau negatif karena mengarah ke seperti itu," lanjut Febri.
3. Sebanyak 16 pegawai reaktif rapid test

Namun berdasarkan hasil rapid test massal, rupanya ditemukan 16 pegawai Disbudpar Kota Surabaya reaktif. Akhirnya Pemkot pun memutuskan untuk menutup kantor Disbudpar selama 14 hari sejak Senin (8/6).
"Mulai hari ini lockdown-nya, ada 16 reaktif terus intinya masih nunggu hasilnya. 14 hari lockdown-nya," tuturnya.
Sementara itu, 16 pegawai yang reaktif rapid test ini telah melakukan tes swab PCR. Mereka tinggal menunggu hasil dari tes swab PCR tersebut apakah mereka positif terinfeksi COVID-19 atau tidak.
"Nanti masih nunggu teman-teman Dinkes bagaimana tracing-nya (untuk seluruh pegawai di Siola). Kita update lah," pungkasnya.