Surabaya, IDN Times - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur (Jatim) kembali mengidentifikasi satu kantong jenazah korban ambruknya Pondok Pesantren, Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Sabtu (11/10/2025). Dari 67 kantong jenazah yang diterima DVI, total korban yang telah teridentifikasi identitasnya adalah 51 korban. Sementara 13 kantong jenazah belum teridentifikasi.
Kabidokes Polda Jatim Kombes Pol M Khusnan Marzuki mengatakan, satu kantong jenazah yang telah teridentifikasi itu dengan nomor postmortem RSPB 059. Jenazah teridentifikasi melalui DNA dan medis gigi. "Jenazah cocok dengan nomor antemortem 056 sebagai Muhammad Ridwan Sahari laki-laki 14 tahun dengan alamat Bendul Merisi Jaya Timur nomor 17 RT 002, RW 012, Bendul Merisi, Wonocolo, Kota Surabaya," ungkap dia.
Khusnan menyebut dengan teridentifikasi satu kantong jenazah, kini tersisa 13 kantong jenazah belum yang belum teridentifikasi dari total 67 yang diterima Tim DVI Polri. Sementara dari 63 data antemortem yang diterima DVI, 12 belum teridentifikasi.
"Perlu kami sampaikan teman-teman, ini dari lapor kehilangan antemortem kan 63, ya. Yang sudah teridentifikasi korban itu 51. Jadi, antemortem yang belum teridentifikasi sampai detik ini ada 12, untuk kantong jenazah saat ini yang belum teridentifikasi ada 13," pungkas Khusnan.
Seperti diketahui, tragedi ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny terjadi pada Senin (29/9/2025) lalu saat para santri sedang melaksanakan salat asar. Gedung yang ambruk adalah musalah asrama santri putra. Ada sebanyak 171 orang yang menjadi korban dalam tragedi ini. 104 di antaranya selamat, kemudian 67 meninggal dunia termasuk ditemukan delapan potongan tubuh.