Magetan, IDN Times – Jumlah santri Pondok Pesantren Al-Fatah, Temboro, Kabupaten Magetan yang akhirnya dipulangkan ke Malaysia sebanyak 124 orang. Mereka diangkut dengan menggunakan 10 unit bus dari wilayah yang kerap diaebut Kampung Madinah itu menuju Bandar Udara Juanda, Surabaya pada pukul 15.00, Senin (27/4).
124 Santri Temboro Asal Malasyia Akhirnya Dipulangkan

1.Sebagian santri terpaksa tidak diizinkan ikut rombongan
Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan rencana semula. Sebelumnya direncanakan sebanyak 164 santri asal Negeri Jiran yang hendak dipulangkan. Namun, delapan di antaranya dinyatakan positif COVID-19 beberapa hari lalu. Sedangkan, 32 lainnya diketahui reaktif setelah dilakukan rapid test.
“Karena dari hasil rapid test yang dilakukan ada beberapa yang dinyatakan reaktif COVID-19, maka kepulanganya di-cancel,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magetan Saif Muchlissun.
2.Mereka yang terkonfirmasi positif dan reaktif COVID-19 diisolasi di pondok
Sedangkan bagi mereka yang terkonfirmasi positif dan yang reaktif COVID-19 terpaksa ditunda kepulangannya. Ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona ke tempat lain, mulai saat perjalanan dari Magetan ke Bandara Juanda hingga ke Malaysia.
Bagi santri yang tertunda kepulangannya harus diisolasi di ruang khusus di dalam lingkungan pondok. Mereka juga diawasi oleh petugas dari pondok. Selain itu, tim Gugus Tugas COVID-19 juga melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap santri Malaysia yang belum jadi pulang.
3.Pemulangan santri setelah negosiasi berlangsung
Muchlissun menyatakan kepulangan santri asal Malaysia itu merupakan permintaan dari Kedutaan Malaysia. Ini setelah beberapa hari lalu, ada puluhan santri Pondok Temboro yang terkonfirmasi COVID-19 saat mereka tiba di Negeri Jiran.
Setelah melakukan negoisasi antara Kementerian Luar Negeri, Pemprov Jawa Timur, dan Pemkab Magetan, maka disepakati santri Malaysia dipulangkan. Namun, khusus bagi mereka yang dinyatakan sehat setelah dilakukan pengecekan oleh petugas medis.
4.Kru bus pengangkut santri dilengkapi APD
Bus yang digunakan mengangkut rombongan santri terlebih dulu disterilkan. Masing-masing armada ditumpangi 15 santri agar berada dalam arak aman. Kru bus penjemput yang terdiri dari sopir dan kernet menggunakan alat pelindung diri (APD) khusus COVID-19.
Iring-iringan bus yang mengangkut santri, barang, dan kendaraan pendamping dikawal oleh mobil patwal dari Polda Jatim.