Berulang, Pesawat Super Tucano Pernah Jatuh di Malang Tahun 2016

Pesawat dibeli dari Brasil

Surabaya, IDN Times - Dua Pesawat Super Tucano jatuh di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023). Bukan kali ini saja peristiwa kecelakaan pesawat yang dibeli dari Brasil itu. Pada Rabu 10 Februari 2016, Super Tucano jatuh menimpa pemukiman warga di Blimbing, Kota Malang.

Marsekal TNI Agus Supriyatna Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) saat itu mengatakan bahwa pesawat super tucano terjatuh menukik, saat bermanuver Aerobatik di ketinggian 15.000 kaki. Setelah melakukan performen itu kemudian hilang kontak dan terjadi musibah jatuhnya pesawat tersebut di permukiman warga.

Agus saat itu juga mengatakan, Mayor Mayor (Pnb) Ivy Safatillah sang pilot, sebenarnya merupakan pilot yang sudah berpengalaman. Bahkan, dia sudah pernah belajar langsung di pabrikan tempat super tucano dibuat yaitu di Brasil.

Akibat musibah ini, Mayor Mayor (Pnb) Ivy Safatillah meninggal dunia. Sedangkan Sersan Mayor Syaiful Arief Rakhman, sang juru mesin udara masih juga ditemukan meninggal di Kokpit. Selain itu, musibah ini juga mengakibatkan dua korban yang ada di dalam rumah warga yang tertimpa pesawat. Yaitu itu Erna Wahyuningtyas (47) dan seorang anak kos Nurkholis (27). TNI AU memesan 16 unit pesawat Super Tucano ini sejak 2010 tapi baru datang pada tahun 2012 lalu.

Diberitakan sebelumnya, dua Pesawat Super Tucano milik TNI Angkatan Udara (AU) menabrak tebing di kawasan Gunung Bromo di Kabupaten Pasuruan Kamis (16/11/2023). Saat dua pesawat berjenis TT-3109 dan TT-3103 itu terjatuh, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sedang berkabut. 

Menurut keterangan warga setempat, Khoirul Latif, bahwa jatuhnya pesawat Super Tucano ini tidak menukik tapi seperti landing. Sempat terjadi kebakaran di bagian depan (posisi baling-baling), sebelum akhirnya jatuh dan hancur.

“Jatuhnya seperti keadaan lending, ada kebakaran di depan (baling-baling), muncul titik api, setelah itu terjadi ledakan. Jatuhnya di lahan pertanian. Semua (dua-duanya) jatuh di lahan pertanian,” ujar Khoirul kepada IDN Times, Kamis (16/11/2023).

Menurut keterangan Khoirul, ada sekitar 3 warga yang sedang beraktivitas di ladang melihat detik-detik pesawat itu jatuh. Pesawat jatuh sekitar pukul 11.30, posisinya cukuo jauh dari pemukiman warga.

“Untuk posisi pesawat jatuh jaraknya cukup jauh dari jalan raya sekirat 5 KM. Ada warga yang menyaksikan detik-detik pesawat jatuh, mereka ketepatan saat beraktivitas di ladang pertanian,” katanya.

Baca Juga: Pesawat TNI Jatuh di Pasuruan, Baling-baling Sempat Terbakar

Topik:

  • Zumrotul Abidin
  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya