Cegah Corona, 14 Desa di Kecamatan Ploso Jombang Tutup Akses Jalan

Siagakan pos pantau pemudik 24 jam

Jombang, IDN Times - Guna mencegah penyebaran wabah COVID-19 yang terus meluas, sejumlah warga di Kabupaten Jombang menutup akses jalan masuk ke kampung. Mereka memagari jalan atau gang masuk dengan pagar bambu. Aksi tutup akses itu dilakukan warga sejak dua pekan lalu.

Seperti yang ada di Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Sejumlah desa terlihat sepi. Warga lebih memilih mengisolasi diri di rumah agar tak tertular virus corona. Kondisi tersebut terjadi di Desa Kebonagung, Losari, Bawangan, Dadi tunggal, dan lainnya.

1. Siagakan tiga pos pantau pemudik selama 24 jam

Cegah Corona, 14 Desa di Kecamatan Ploso Jombang Tutup Akses JalanPenyemprotan cairan disinfektan di pintu masuk desa Kebonagung Ploso Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Pantauan IDN Times di Desa Kebonagung, Kecamatan Ploso, sejumlah akses jalannya ditutup dengan tanda pagar kayu. Tak banyak orang berlalu lalang di desa tersebut. Hanya ada beberapa warga yang bergerombol melakukan penjagaan di pos pintu masuk.

Kepala Desa Kebonagung Yeni Anang Setyawan menjelaskan, dari empat dusun di desanya, tidak semua jalan ditutup. Jika di dusun ada dua jalur, maka satu jalur ditutup kemudian diarahkan ke pintu utama. Di pintu utama itu, didirikan pos untuk memantau keluar masuknya warga.

"Jadi, ada tiga pos di pintu masuk sini yang difungsikan untuk mengontrol dan memantau keluar masuknya kendaraan warga," kata Anang, Minggu (12/4).

Anang mengatakan, pos pantau itu dijaga selama 24 jam oleh warga serta petugas gabungan dari relawan. Mereka berbagi tugas dalam tiga sif.

"Kami buat tiga sif. Untuk sif pertama jam 07.00-13.00 WIB, kemudian sif kedua jam 13.00-21.00 WIB, lalu sif ketiga jam 21.00 WIB sampai dengan pagi," tuturnya.

2. Penutupan jalan untuk antisipasi COVID-19 dan mencegah kejahatan kriminalitas

Cegah Corona, 14 Desa di Kecamatan Ploso Jombang Tutup Akses JalanSalah satu jalur akses di desa Kebonagung Kecamatan Ploso, Jombang yang ditutup oleh warga. IDN Times/Zainul Arifin

Anang mengungkapkan, dengan penerapan beberapa akses jalan pintu masuk desa, semua jalan-jalan di desanya dapat terkontrol di masing masing pos. Setiap pendatang atau pemudik diwajibkan lapor ke pos dan mengisi buku tamu. Di pintu masuk tersebut, juga disemprot cairan disinfektan serta cuci tangan.

"Ini juga antisipasi terkait dengan keamanan desa. sekarang sudah ada di wilayah Ploso dan Kabuh yang kehilangan sepeda motor. Jadi ada dua fungsi, selain demi keamanan desa dari kejahatan kriminalitas , juga untuk pencegahan COVID-19," imbuhnya.

Hingga saat ini, kata Anang, belum ada warganya yang terindikasi terpapar virus corona. Ruang isolasi di SDN Kebonagung yang disiapkan juga masih belum ada orangnya.

"Akan ada 3 orang satu keluarga yang datang (pulang) dari Sulawesi Selatan, nanti langsung di rumah singgah yang sudah disiapkan. Sesuai prosedur akan dilakukan karantina selama 14 hari setelah itu diperbolehkan pulang ke rumah," tuturnya.

Baca Juga: Pemkab Jombang Anggarkan Rp78 Miliar untuk Penanganan Virus Corona

3. 14 Desa di Kecamatan Ploso tutup akses jalan

Cegah Corona, 14 Desa di Kecamatan Ploso Jombang Tutup Akses JalanPenutupan akses jalur desa. IDN Times/Zainul Arifin

Sementara itu, Camat Ploso Suwignyo mengatakan, di wilayahnya terdapat 14 desa dan semuanya telah memberlakukan penutupan akses jalan. Penutupan itu merupakan inisiatif warga sesuai dengan imbauan pemerintah untuk menerapkan physical distancing. Ia juga telah mengeluarkan surat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pendatang maupun tamu di masing-masing desa.

"Semua 14 desa di sini, tapi variatif (penutupan). Ada yang seminggu bisa empat kali ada yang tiap hari ada yang Jumat dan sabtu, tapi ya hampir semuanya bersamaan melakukan penutupan akses jalan," ujar Suwigno.

"Penutupan selama 24 jam tidak apa-apa, yang penting masyarakat masih ada jalan keluar. Lewat manapun bisa tapi lewat pintu utama keluar desa dilakukan penyemprotan," lanjutnya.

Suwignyo menambahkan, selain menutup sejumlah jalur desa, warga juga telah melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke rumah-rumah. Masyarakat juga telah diimbau untuk membiasakan pola hidup bersih dan selalu memakai masker.

Baca Juga: Kasus Ketiga COVID-19 di Jombang Berasal dari Klaster Asrama Haji

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya