Jombang, IDN Times - Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari, KH Fahmi Amrullah Hadzik atau Gus Fahmi berharap tidak ada gugatan pada Pemilu 2024 ini. 

"Kita berharap pemilu ini berlangsung dengan jujur, adil (jurdil), semoga nanti itu tidak ada gugat menggugat dan macem-macem lah," kata Gus Fahmi dihubungi IDN Times, Rabu (14/2/2024). 

Gus Fahmi bersama istri dan anaknya pada pemilu tahun ini mengaku menggunakan hak suaranya atau mencoblos di TPS 14 Tebuireng gang 4, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. 

Seusai mencoblos, dirinya kembali berharap damai, jujur, dan adil. Selain itu, ia juga berharap melahirkan pemimpin yang amanah, betul betul mampu mensejahterakan rakyat, demikian pula wakil rakyat yang terpilih. 

"Jadi mereka yang terpilih nanti juga diharapkan lebih memperhatikan nasib rakyat lagi. Semoga Indonesia ini baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur (Negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya)," kata Ketua PCNU Kabupaten Jombang ini.

Dikatakan Gus Fahmi, pemilu menjadi sebuah rutinitas lima tahunan saja. Maka diharapkan agar betul betul menjadi negara aman, damai sejahtera, mendapatkan maghfirah.

"Baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur ini harus semakain dekat, bukan semakin jauh. Karena lebih banyak gegernya. Kita berbarap setelah ini perbedaan pilihan yang menyebabkan perpecahan itu jangan sampai terjadi," ucapnya. 

Pengasuh Ponpes Tebuireng Putri itu menyebut siapapun yang jadi pemimpin tidak ada masalah. Bagi Gus Fahmi, itu sudah kehendak dari Allah SWT. 

"Gak masalah ya siapapun yang jadi, artinya ya siapa yang jadi itulah yang memag sudah dipilih Allah, ditakdirkan oleh Allah. Kewajiban kita mengontrol, kalau pemimpin ini benar di jalan yang lurus ya harus kita dukung, tetapi misalnya ada penyelewengan ya harus kita ingatkan," katanya.