Tole, Keong Milik Pria Asal Surabaya yang Berusia 70 Tahun

Mereka ada komunitasnya, lho

Surabaya, IDN Times - Sudah jadi hal yang lumrah bila anjing atau kucing dijadikan sebagai hewan peliharaan. Namun, bagaimana jadinya bila yang dipelihara adalah hewan dengan capit tajam seperti keong? Ya, dialah Stefe Sugianto lelaki berusia 40 tahun yang memiliki ratusan keong di rumahnya.  

Pria asli Surabaya ini adalah penggagas Jumbo Keong Indonesia, yaitu komunitas yang ingin mengedukasi masyarakat tentang keong. Kecintaannya terhadap hewan bercangkang ini bermula sekitar 30 tahun silam.  

"Sukanya sejak saya TK ya, passion aja gitu suka sama keong. Nah, pas saya sudah besar baru taulah kalau keong ini ternyata hewan yang eksotik. Kenapa? karena cuma dia satu-satunya hewan yang bisa gonta-ganti baju, itu rumahnya atau cangkangnya," kata Stefe kepada IDN Times saat.  

Bersama komunitas yang sudah berusia 4 tahun ini, Stefe bersama rekan-rekannya ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa keong adalah hewan peliharaan yang patut disejajarkan dengan anjing, kucing, atau ikan hias.  

"Jumbo Keong Indonesia itu mau memperkenalkan keong sebagai hewan yang setara dengan anjing atau kucing. Kan selama ini tahunya keong itu jadi mainan anak-anak, dikasih makan seadanya, terus mati. Itu siklus yang menyiksa ya, padahal keong bisa hidup hingga ratusan tahun lho," lanjut dia. 

Baca Juga: Pria di Surabaya Tersenggol Komuter Hingga Tewas

1. Tole, keong berusia 70 tahun kesayangan Stefe

Tole, Keong Milik Pria Asal Surabaya yang Berusia 70 TahunIDN Times/Vanny El Rahman

Dari ratusan keong yang dimilikinya, Stefe kerap membawa keong berusia 70 tahun yang dinamakannya Tole dalam setiap pameran. Sudah lebih dari lima tahun, Tole hidup bersama Stefe. "Wah dulu pas saya dapat Tole senang banget saya. Saya gendong, timang-timang, wah senang banget pokoknya," terang Stefe.  

Kecintaan Stefe terhadap Tole tidak lepas dari karakternya sebagai keong jenis Brevimanus yang sangat akrab dengan manusia. Biasanya, keong jenis ini hidup dengan teritori yang tidak ingin diusik manusia, bahkan hewan lainnya.

"Keong itu punya karakter dari lahir, apakah dia baik, jahat, galak. Jadi dia gak kenal tuannya. Nah Tole ini dia besar tapi gak capitan. Dia ini kan Brevimanus, tapi dia gak galak dengan yang lainnya," ia menjelaskan. 

2. Keong adalah hewan yang menggemaskan

Tole, Keong Milik Pria Asal Surabaya yang Berusia 70 TahunIDN Times/Vanny El Rahman

Bagi pria berusia 40 tahun ini, keong adalah hewan yang menggemaskan. Layaknya manusia, mereka memiliki sifat galau, pemalu, bahkan pemarah. "Rumahnya atau cangkangnya itu didapat dari siput laut yang sudah mati. Nah mereka kalau lihat rumah yang lebih bagus, itu bakal diambil pasti," paparnya sambil sedikit tertawa. 

Stefe melanjutkan, "Keong ini hewan yang fashionable menurut saya. Karena kalau ada pakaian atau rumah yang mengkilat saja, pasti bakal dia ambil. Tapi kadang dia juga galau, diputer-puter rumahnya, dicobain sama dia bagus atau gak, kalau gak suka ya balik lagi ke rumahnya yang lama. Atau kalau lihat rumah temannya bagus, dia minta tukeran atau berantem minta rumahnya,".  

Selama bersama Tole, Stefe menjelaskan bahwa keong kesayangannya itu sudah berganti rumah sebanyak enam kali. "Tinggalin aja Tole sama cangkang kosong, nanti juga ganti sendiri dia. Jadi memang gak cuma asal nyaman ya, mereka juga mata keranjang haha," katanya. 

3. Bagaimana cara merawat keong?

Tole, Keong Milik Pria Asal Surabaya yang Berusia 70 TahunIDN Times/Vanny El Rahman

Sebagai komunitas yang mengedukasi seputar keong, Stefe juga memberikan sejumlah saran bagi mereka yang tertarik memelihara keong. Hal mendasar yang perlu diketahui adalah keong harus tinggal di dengan cangkang. Bila tidak, bisa dipastikan ada hal yang aneh dengan keongnya.  

"Keong itu butuh cangkang untuk berlindung dan hidup. karena kalau gak ada cangkang, bisa dehidrasi mereka, terus mati. Makanya kalau ada yang lihat keong gak pakai cangkang, bisa saya katakan itu lagi sakit atau gak punya tenaga, karena butuh kekuatan untuk mengangkut cangkangnya," saran Stefe.  

Kemudian, air laut sekaligus air tawar harus disajikan supaya keong bisa tetap hidup. "Mereka ini sebenarnya makhluk pantai, bukan laut. Memang metamorfosis dia dari laut. Makanya saya selalu menyajikan air laut dan air tawar, nanti biar dia yang milih. Ini penting lho supaya mereka tetap hidup,".  

Tidak kalah penting adalah memberikan mereka makan. Segala makanan manusia menurut Stefe, bisa disajikan sebagai makanan keong. "Yang penting jangan gorengan dan alkohol. Yang biasa saja seperti roti, sayur, kelapa. Gak usah banyak-banyak, sedikit aja. Satu roti itu bisa buat 200 keong kali," sambung Stefe.  

Stefe juga mengingatkan supaya perawat keong harus memahami kondisi psikologis keongnya. Bila dia tidak ingin keluar dari cangkangnya, maka ia sedang malu. Bila ia sering mencapit, maka ia sedang marah. "Biasanya itu dia kecapekan, terus dipaksa keluar makanya nyapit. Nah kalau gitu udah deh ditaruh aja diistirahatin," imbuh dia.  

4. Indonesia memiliki 8 dari 15 spesies keong di dunia

Tole, Keong Milik Pria Asal Surabaya yang Berusia 70 TahunIDN Times/Vanny El Rahman

Melalui Jumbo Keong Indonesia, Stefe bersama Tony Witjaksono dan rekan-rekan lainnya ingin mengkampanyekan kepada masyarakat, bahwa potensi keong di Indonesia sangat luar biasa. Menurutnya, Indonesia memiliki 8 dari 15 spesies keong di dunia.  

"Banyak orang tuh yang tanya, ini dapat keong dari mana? Saya bilang dari pantai di Indonesia, banyak yang gak percaya itu. Saya bilang kasian banget ya gak tahu potensi keong di Indonesia. Makannya ini saya edukasi melalui pameran-pameran, Facebook, dan Instagram," tandasnya.  

Stefe tidak pernah meghitung berapa total uang yang dihabiskan untuk memelihara keong. Sebab, dia tidak menjadikan keong sebagai peluang bisnis. "Ya ini kan cuma selingan buat saya. Kalau ada yang mau adopsi keongnya silahkan. Harganya gak mahal kok, dari yang paling murah itu Rp10 ribu sampai paling mahal Rp100 ribu," tutup dia. 

Selain memelihara keong, dia juga memelihara hewan lainnya seperti ular, tarantula, hingga sugar glider.  

Baca Juga: Imut Sejak Bayi, 10 Transformasi Cinta Laura yang Bikin Panas Dingin

Topik:

  • Vanny El Rahman
  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya