Tirakatan Jumat Legi Puhsarang, Sebuah Harmoni Budaya dan Agama

Tercipta interaksi antara budaya Jawa dan agama Katolik

Kediri, IDN Times - Gua Maria Lourdes Puhsarang, di Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur menggelar Misa Tirakatan Jumat Legi sebagai wujud inkulturasi budaya Jawa dan agama Katolik pada Kamis dini hari (1/8/2024). Sesuai namanya, misa ini dilaksanakan pada hari Jumat Legi berdasarkan siklus pasaran kalender Jawa. Tak pernah sepi, para peziarah dari dalam maupun luar kota selalu memadati area Gua Maria Lourdes Puhsarang Kediri.

Kali ini, petugas liturgi Misa Tirakatan Jumat Legi berasal dari Paroki Sakramen Mahakudus Surabaya. Misa dipimpin oleh enam romo selebran, di antaranya Romo Didik, Romo Cuncun, Romo Joko, Romo Leo, Romo Dani, dan Romo Frans.

Agar semakin tahu tentang Misa Tirakatan Jumat Legi di Gua Maria Puhsarang Kediri, yuk simak artikel ini sampai habis!

1. Awal mula Misa Tirakatan Jumat Legi

Tirakatan Jumat Legi Puhsarang, Sebuah Harmoni Budaya dan AgamaSuasana sebelum Misa Jumat Legi dimulai. IDN Times/Talita Hariyanto

Menurut Romo Didik (56), Misa Tirakatan Jumat Legi lahir dari pola rasa religius umat Katolik yang menganut budaya Jawa. Penghayatan iman akan sikap penyembahan kepada Tuhan tidak bisa dipisahkan dari pola rasa kultur dan pola rasa keimanan seseorang dari agama yang dianut.

"Umat Katolik itu mengembangkan pola inkulturasi. Bukan sekadar akulturasi atau sinkretisme budaya, tapi inkulturasi, supaya pola religius agama kekristenan yang lahir dari dunia Barat dan Timur Tengah, juga bisa dirasakan dalam pola rasa kultur orang Jawa," ungkap Romo Didik ketika ditemui IDN Times, pada Kamis dini hari (1/8/2024) di pelataran Gua Maria Puhsarang Kediri.

Penetapan hari Jumat sebagai pelaksanaan momen Misa Tirakatan Jumat Legi berkaitan dengan cara pandang orang Jawa yang menganggap malam Jumat sebagai malam yang sangat bernilai spiritual.

"Seperti benih yang ditanam, benih itu gak mungkin di awang-awang. Begitupun benih iman yang selalu jatuh dan tumbuh di dalam tanah budaya tertentu," tambahnya.

Sebagaimana tradisi orang Jawa yang bermeditasi untuk hal-hal rohani di tengah malam Jumat, Misa Tirakatan Jumat Legi juga dilakukan pada waktu yang sama.

Tak berarti beda, Misa Tirakatan Jumat Legi tetap memiliki cara misa yang sama seperti misa pada umumnya sesuai penanggalan liturgi. Hanya ada beberapa hal yang ditambahkan sebelum Ekaristi, misalnya pembacaan ujud intensi dari seluruh umat.

"Lalu, ada juga orang yang melakukan devosi-devosi kepada Bunda Maria," tambah romo yang berkarya di Paroki Sakramen Mahakudus ini.

Baca Juga: 7 Gua Maria di Surabaya yang Wajib Dikunjungi, Sejuk dan Tenteram

2. Kekhasan Misa Tirakatan Jumat Legi

Tirakatan Jumat Legi Puhsarang, Sebuah Harmoni Budaya dan AgamaPotret kelompok karawitan sebagai pengiring misa. IDN Times/Talita Hariyanto

Masih menurut Romo Didik, ada dua alasan yang melatarbelakangi Gua Maria Puhsarang Kediri sebagai tempat digelarnya Misa Tirakatan Jumat Legi.

"Kekhasan pertama, ini (Gua Maria Puhsarang) adalah situs budaya yang jadi permulaan misi kekatolikan di Jawa, di mana Romo Walters orang Belanda membangun situs gereja lama di tahun 30-an untuk mengawinkan antara kitab suci agama Kristiani dengan budaya Jawa, kultur Majapahit," tutur romo berkacamata itu.

Kekhasan kedua terkait grotto Gua Maria. Menurut tradisi Katolik, sejak zaman dahulu pengalaman akan penampakan Bunda Maria di tempat-tempat tertentu mendapat perhatian khusus. Tak terkecuali di Sanctuary of Our Lady of Lourdes, Prancis, yang kemudian direplika menjadi Gua Maria Pohsarang, Kediri.  

"Umat Katolik meyakini bahwa Ibu Maria adalah ibu yang menampung seluruh keluh kesah anak-anaknya. Sejauh dia (umat) memohon dan berniat untuk baik, maka bisa melalui medium tempat ini. Tempat ini menjadi tempat devosi kepada Bunda Maria," tegas Romo Vikaris Pastoral Keuskupan Surabaya ini.

Sejalan dengan pendapat Romo Didik, Romo Leo juga menyinggung tentang penghayatan devosi, terkhusus kepada Bunda Maria.

"Kita secara khusus menghaturkan doa dan permohonan melalui perantaraan Bunda Maria, sehingga apa yang menjadi cita-cita kita, harapannya bisa disampaikan kepada Tuhan Yesus. Itu yang bisa kita imani," kata romo rekan di Paroki Santo Vincentius a Paulo Kediri itu.

Uniknya lagi, Misa Tirakatan Jumat Legi memakai tradisi budaya dan bahasa Jawa, baik dalam perayaan liturgi, musik-musik liturgi, maupun nyanyian liturgi.

"Sedapat mungkin mereka (petugas liturgi) yang bertugas di dalam perayaan Jumat Legi ini menggunakan iringan-iringan Jawa, misalnya gamelan. Ketika memang tidak bisa diupayakan, paling tidak menggunakan alat musik keroncong, sehingga budaya Jawanya mengena di kehidupan masyarakat," jelas romo yang baru ditahbiskan tahun lalu itu.

Setiap perayaan Jumat Legi, selalu ada subtema khusus yang dihayati para umat. Subtema pada bulan Agustus ini adalah "Iman yang Terbuka pada Wawasan". Melalui subtema ini, Romo Leo berharap agar umat Katolik memiliki keterbukaan pikiran dan hati terhadap segala hal.

"Dengan begitu, kita sungguh-sungguh bisa masuk ke dalam seluruh lini kehidupan bermasyarakat, tidak terbatas pada pikiran, konsep, dan gagasan kita sendiri. Dengan demikian, kita akan lebih mudah masuk di tengah-tengah masyarakat untuk berdialog," paparnya.

3. Pengalaman petugas liturgi dan umat saat mengikuti Misa Tirakatan Jumat Legi

Tirakatan Jumat Legi Puhsarang, Sebuah Harmoni Budaya dan AgamaSuasana saat Misa Tirakatan Jumat Legi dimulai. IDN Times/Talita Hariyanto

Dino (17), salah seorang petugas liturgi dari Paroki Sakramen Mahakudus, mengaku senang sekaligus tegang.

"Rasanya tegang. Soalnya, kalau di sini (Puhsarang) kan lebih ramai. Vibes-nya juga lebih menegangkan, karena Romonya banyak dan jabatannya sudah tinggi," ungkapnya.

Di sisi lain, Dino juga mengaku antusias karena ini kali pertamanya bertugas di Misa Jumat Legi. Menurutnya, Misa Jumat Legi memberi pengalaman spiritual yang menarik. Dino berasal dari Jawa dan kebetulan ia suka dengan musik gamelan. Menjadi petugas liturgi saat Misa Jumat Legi adalah pengalaman menarik bagi Dino.

Adela (20), salah seorang umat dari Paroki Santo Yusup Surabaya juga mengaku mendapat pengalaman luar biasa saat Misa Tirakatan Jumat Legi.

"Waktu bacaan panjang kemarin, jujur aku nggak nyimak, soalnya aku fokus liat (patung) Bunda Maria. Rasanya nyes, aku bahkan curhat juga sama Bunda," paparnya menceritakan pengalamannya.

Umat lainnya, Sita (19) asal Paroki Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel Malang mengaku, "Aku belum biasa Misa Jumat Legi, sih. Belum terbiasa melek tengah malam untuk ibadah," ungkapnya.

4. Peran pihak berwajib dalam memastikan keamanan Misa Tirakatan Jumat Legi

Tirakatan Jumat Legi Puhsarang, Sebuah Harmoni Budaya dan AgamaPetugas tata tertib dan kolektan. IDN Times/Talita Hariyanto

Misa Tirakatan Jumat Legi tentu dijamin keamanannya oleh pihak-pihak berwajib, baik dari Bhabinkamtibnas maupun Babinsa setempat.

"Tugas, wewenang, dan tanggung jawab kami ada tiga pilar, salah satunya pengamanan tempat ibadah sebagai objek vital," terang Joko, salah satu anggota Bhabinkamtibnas Desa Puhsarang.

Di Desa Puhsarang, masyarakatnya sebagian besar beragama Islam, Katolik, dan Kristen Protestan. Di Gereja Katolik Puhsarang, ada hari perayaan yang secara khusus harus mendapatkan prioritas pengamanan dari pihak aparat, salah satunya Misa Tirakatan Jumat Legi.

"Selain itu, ada lagi ibadat novena, itu (novena) biasanya dilaksanakan di Minggu kedua tiap bulan. Juga termasuk pengamanan kaitannya pemakaman-pemakaman Romo di Mausoleum," ungkapnya. 

Menurut pengakuan Joko, jumlah umat saat Misa Tirakatan Jumat Legi berkisar 1.500 hingga 2.000 orang.

"Kalau Jumat Legi, biasanya didominasi jemaat dari Surabaya, Blitar, Kediri, Klaten, Semarang. Rata-rata mereka sudah terbiasa di sini (Puhsarang) untuk melaksanakan Misa Jumat Legi," tambahnya.

Joko menerangkan, Misa Tirakatan Jumat Legi dimulai pukul 23.00 dan berakhir pukul 03.00 dini hari. Dengan jumlah ribuan umat, Joko dan tim mengaku tidak pernah mengalami kendala.

"Sampai saat ini tidak ada kendala. Titik kerawanan hanya di lalu lintas saja," katanya. 

Ia mengaku, jumlah personil yang dikerahkan untuk mengamankan Misa Tirakatan Jumat Legi sebanyak 10 polisi, 2 koramil, juga pengamanan tertutup dan terbuka dari Polsek. Pengamanan tertutup maksudnya pengamanan dari intel dan reserse yang tidak berseragam. 

5. Jadwal Misa Tirakatan Jumat Legi

Tirakatan Jumat Legi Puhsarang, Sebuah Harmoni Budaya dan AgamaSuasana Misa Tirakatan Jumat Legi. IDN Times/Talita Hariyanto

Di Gua Maria Puhsarang Kediri, Misa Tirakatan Jumat Legi rutin diadakan setiap bulan. Berikut jadwal Misa Tirakatan Jumat Legi mulai bulan September hingga Desember 2024.  

  • Jumat, 6 September 2024 dengan petugas liturgi dari Paroki Redemptor Mundi Surabaya. Subtema yang dihayati, yaitu "Menerima Rahmat dan Menjadi Dewasa Bersama".
  • Jumat, 11 Oktober 2024 dengan petugas liturgi dari Paroki Gembala Yang Baik Surabaya. Subtema yang dihayati, yaitu "Bertahan dalam Keselamatan dengan Meneguhkan Persekutuan".
  • Jumat, 15 November 2024 dengan petugas liturgi dari Koasi St. Paulus Ngeni dan Paroki St. Yusup Blitar. Subtema yang dihayati, yaitu "Menyongsong saat Anak Manusia Menyatakan Diri-Nya".
  • Jumat, 20 Desember 2024 dengan petugas liturgi dari Stasi Sumber Bening dan Paroki St. Yosef Ngawi. Subtema yang dihayati, yaitu "Bersyukur atas Karunia Keselamatan dari Allah".
  • Selasa, 31 Desember 2024 dengan petugas liturgi dari STKIP Widya Yuwana Madiun. Subtema yang dihayati, yaitu "Ibadat Syukur Tahun 2024, Mohon Berkat di Tahun 2025, dan Misa Maria Bunda Allah". 

Nah, itulah serba-serbi Misa Tirakatan Jumat Legi yang digelar di Gua Maria Puhsarang, Kediri. Yuk, sempatkan ke sini dan rasakan langsung pengalaman spiritualnya yang unik! 

Baca Juga: 7 Lagu Syahdu Pengiring Sakramen Perkawinan di Gereja Katolik

Talita Hariyanto Photo Community Writer Talita Hariyanto

Manusia hina sebagai makhluk mulia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya