UKT dan Iphone Bikin Vania Ketagihan Pinjol

Pinjamnya enak, bayarnya pusing

Malang, IDN Times - Fenomena pinjaman online atau pinjol menjadi dua mata pisau bagi mahasiswa. Satu sisi, mereka merasa terbantu karena menjadi solusi jangka pendek kebutuhan keuangan. Di sisi lain kemudahan akses pinjol bisa membuat mereka terjerat utang dengan bunga yang mencekik. Ancaman gagal bayar pun menghantui para mahasiswa yang belum atau sama sekali tak berpenghasilan tetap. 

1. Cerita horor mahasiswa UB yang memiliki utang di beberapa aplikasi pinjol

UKT dan Iphone Bikin Vania Ketagihan Pinjolilustrasi pinjaman online (IDN Times/Aditya Pratama)

Seorang mahasiswi asal Universitas Brawijaya (UB) dengan nama samaran Vania memiliki cerita sedih terkait pengalamannya meminjam uang di salah satu aplikasi pinjol resmi. Ia merupakan mahasiswi asal Jombang yang berasal dari keluarga pra sejahtera. Tapi berkat kemampuannya, ia berhasil lolos menjadi mahasiswa UB pada 2021.

"Awalnya meminjam uang tahun 2022 di aplikasi pijol itu untuk kebutuhan membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal). Karena orang tua tidak memiliki biaya sebenarnya," terangnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (17/2/2024).

Vania sebenarnya sudah merencanakan bagaimana akan membayar utang ini karena kebetulan juga bekerja paruh waktu. Awalnya ia meminjam uang di aplikasi tersebut dengan nominal Rp10 juta.

Baca Juga: Soal UKT ITB, Bos Danacita: Kurang Tepat Kami Disebut Pinjol!

2. Tuntutan gaya hidup membuat Vania kembali meminjam uang di pinjol

UKT dan Iphone Bikin Vania Ketagihan Pinjolilustrasi Debt Collector (IDN Times/Aditya Pratama)

Meskipun ia tergolong masuk dalam keluarga kurang mampu, Vania ternyata tidak ingin menunjukkan hal ini pada kawan-kawannya. "Saat itu circle pertemanan isinya anak-anak kaya, jadi mau tidak mau harus mengikuti gaya hidup hedon. Bahkan haris pinjam uang lagi di aplikasi sekitar Rp12 juta untuk membeli Iphone," bebernya.

Tanpa sadar, utang Vania di salah satu aplikasi pinjol tersebut menyentuh angka Rp25 juta termasuk bunga. Menyadari itu ia kebingungan karena gajinya sebagai pegawai part time tidak cukup untuk membayar cicilan tiap bulannya. Ia akhirnya mulai mengalami gagal bayar pada dan dihubungi oleh debt collector melalui pesan WhatsApp hingga telepon.

Karena semakin terdesak, Vania akhirnya memutuskan untuk meminjam uang lagi di aplikasi pinjol lain sebesar Rp10 juta untuk menutupi utang di aplikasi pertama. Siklus ini terus ia lakukan hingga ia terjerat di 5 aplikasi pinjol berbeda.

"Utang saya hampir Rp30 juta waktu itu, tapi untungnya sekarang sudah berkurang jadi Rp10 juta. Saya dapat bantuan dari teman sekelas buat jualan hijab di e-commerce, jadi lumayan bisa nyicil utang sekitar Rp2 juta per bulan," jelasnya.

3. UB menyampaikan jika ada banyak cara agar mahasiswa bisa mendapatkan keringanan UKT

UKT dan Iphone Bikin Vania Ketagihan PinjolIlustrasi Kampus Universitas Brawijaya (UB). (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

UB sendiri mengaku selalu memberikan imbauan agar mahasiswanya tak terjerat utang pinjol. Wakil Rektor II Bidang Keuangan dan Sumber Daya UB, Prof Muchamad Ali Safaat mengatakan jika sebenarnya ada banyak cara untuk mendapatkan keringanan UKT di UB. Ia menjelaskan ada banyak beasiswa yang bisa dimanfaatkan para mahasiswa untuk meringankan UKT.

"Sebenarnya ada banyak bantuan beasiswa untuk mahasiswa seperti Badan Amil, Sadaqah UB, dan lain-lain. Mahasiswa tinggal mengakses informasi di website kampus saja," jelasnya.

UB sendiri juga tidak merekomendasikan mahasiswa untuk meminjam uang di Pinjol untuk membayar UKT. Pihak kampus juga menegaskan tidak akan bekerjasama dengan perusahaan pinjol seperti kampus lain diantaranya Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), ataupun Universitas Negeri Semarang (UNNES).

"Saya juga berpesan kepada para mahasiswa agar tidak mengikuti pergaulan yang tidak sesuai kemampuannya. Lebih baik bergaya sederhana saja dan fokus pada studi," pungkasnya.

Baca Juga: Bayar UKT Pakai Pinjol, Pakar UNAIR: Semakin Menyulitkan Mahasiswa

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya