Ngeri, Tanah Gerak di Kota Batu Rusak 10 Rumah dan Sekolah

Warga disarankan relokasi

Malang, IDN Times - Warga Desa Gunungsari RT.1/RW.10, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dihadapkan pada kondisi alam yang tidak biasa. Mwreka menghadapi fenomena alam tanah bergerak yang menyebabkan 10 rumah dan 2 bangunan sekolah rusak.

Kondisi ini membuat sejumlah keluarga harus mengungsi ke rumah sanak saudara. Karena dikhawatirkan rumah ambruk jika tetap ditempati.

1. Tanah gerak membuat 10 rumah, 2 sekolah dan tanah persawahan retak-retak

Ngeri, Tanah Gerak di Kota Batu Rusak 10 Rumah dan SekolahFenomena tanah bergerak di Kota Batu. (Dok. BPBD Kota Batu)

Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengungkap jika sebenarnya fenomena tanah bergerak ini sudah terjadi sejak Kamis (14/3/2024) pukul 13.00 WIB. Tapi warga baru melapor pada Sabtu (16/3/2024). Kejadian ini disebabkan kondisi tanah yang jenuh akibat curah hujan yang tinggi, membuat tanah mengalami pergerakan.

"Dilaporkan sebanyak 10 rumah dan bangunan sekolah SD serta SMP mengalami kerusakan. Bangunan ini mengalami keretakan tembok selebar 10-18 centimeter," terangnya saat dikonfirmasi pada Minggu (17/3/2024).

Tidak hanya bangunan, jalan desa hingga pahan persawahan juga mengalami keretakan selebar 20-30 centimeter. Membuat warga harus berbondong-bondong memperbaiki jalan desa.

Baca Juga: Viral Damkar Kota Batu Lepas Cincin di Kelamin Seorang Pria

2. Tidak ada korban jiwa, tapi warga disarankan untuk relokasi

Ngeri, Tanah Gerak di Kota Batu Rusak 10 Rumah dan SekolahFenomena tanah bergerak di Kota Batu. (Dok. BPBD Kota Batu)

Dalam kejadian ini untungnya tidak ada korban jiwa, tapi warga disarankan untuk melakukan relokasi. Pasalnya rumah yang mengalami keretakan rawan ambruk jika tidak segera diperbaiki. Warga juga melakukan penutupan sementara pada jalan aspal yang retak.

"Kamu juga merekomendasikan alih fungsi kawasan rawan tanah bergerak itu segera mendapat tindak lanjut. Karena hasil kajian PVMBG, BPBD Provinsi Jawa Timur, dan Geologi UB menyatakan kawasan tersebut memang tidak direkomendasikan untuk ditempati karena kondisi tanah yang tidak stabil," tegasnya.

Agung mengatakan jika rekomendasi ini saat ini masih dalam kajian oleh Pemkot Batu. Harapannya agar segera direalisasikan oleh Pemkot Batu karena resikonya yang besar.

"Kami merekomendasikan alih fungsi kawasan menjadi daerah konservasi tangkapan air dan rekayasa teknis penguatan struktur tanah guna pemanfaatan kawasan dengan pelibatan penelitian civitas akademi," ujarnya.

3. Meskipun berbahaya, warga masih beraktivitas seperti biasa

Ngeri, Tanah Gerak di Kota Batu Rusak 10 Rumah dan SekolahFenomena tanah bergerak di Kota Batu. (Dok. BPBD Kota Batu)

Meskipun fenomena tanah bergerak merusak beberapa bangunan dan fasilitas umum. Kegiatan warga di Desa Gunungsari tetap berjalan normal. Kegiatan belajar mengajar juga masih berjalan seperti biasa meskipun gedung sekolah mengalami keretakan.

"Warga masih melakukan aktivitas seperti biasa seperti bekerja bertani. Kegiatan sekolah juga amsih aktif," pungkasnya.

Baca Juga: Hujan Disertai Angin Kencang, Pelajar di Kota Batu Tertimpa Pohon

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya