Sejak Januari Ada 156 Kasus DBD di Kota Malang

Masyarakat diminta menjaga kebersihan

Malang, IDN Times - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) melonjak di Kota Malang. Oleh karena itu, Dinkes Kota Malang mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan rumahnya agar tidak menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti. Mereka juga meminta agar anggota keluarga segera dibawa ke Puskesmas bila mengalami gejala DBD seperti panas tinggi, gangguan pencernaan, gusi berdarah atau mimisan.

1. Dinkes Kota Malang melaporkan sebanyak 156 orang terjangkit DBD

Sejak Januari Ada 156 Kasus DBD di Kota MalangHusnul Muarif, Kadinkes Kota Malang. (Dok. Humas Pemkot Malang)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif melaporkan jika sejak awal tahun hingga 28 Maret 2024 ini, dilaporkan sudah ada 156 warga Kota Malang yang terjangkit DBD. Bahkan, disebutkan jika ada 1 orang warga yang meninggal dunia karena penyakit ini.

"Biasanya tingginya (orang yang terkena DBD) pada bulan Maret hingga April. Sekarang di Kota Malang masuk kategori sedang tidak terlalu tinggi, jadi tidak masuk tidak masuk KLB (Kejadian Luar Biasa), karena KLB itu jika peningkatan kasus secara drastis," terangnya.

Husnul mengatakan jika suatu daerah dinyatakan KLB DBD jika terjadi peningkatan jumlah kasus DBD mencapai 10 kali lipat. Ia berharap kejadian tersebut tidak terjadi kembali di Kota Malang.

"Mungkin tahun kemarin di bulan yang sama ada kenaikan hingga 10 kali lipat. Jadi itu bisa masuk kategori KLB," bebernya.

2. Dinkes Kota Malang melaporkan ada kenaikan jumlah kasus DBD pada triwulan pertama dibandingkan tahun lalu

Sejak Januari Ada 156 Kasus DBD di Kota MalangIlustrasi nyamuk Aedes aegypti. (alodokter.com)

Husnul mengungkapkan jika pada tahun 2023, jumlah kasus DBD pada triwulan pertama mencapai 151 kasus. Artinya ada peningkatan sebanyak 5 kasus pada triwulan pertama tahun 2024 ini.

"Tapi yang terbanyak pada tahun 2022 yang tercatat ada 569 kaus saat itu. Yang mana 300 diantaranya laki-laki dan 269 adalah perempuan," jelasnya.

Dalam 4 tahun terakhir, tahun 2022 memang tahun terparah kasus DBD di Kota Malang. Ia berharap kejadian tersebut tidak terulang di Kota Malang.

3. Dinkes Kota Malang minta masyarakat segera ke puskesmas jika merasakan gejala DBD

Sejak Januari Ada 156 Kasus DBD di Kota MalangPuskesmas Dinoyo Kota Malang. (IDN Times/istimewa)

Lebih lanjut, pria berkacamata ini meminta masyarakat segera datang ke puskesmas jika merasakan gejala DBD. Ia mengatakan di Kota Malang ada 16 puskesmas dan 33 puskesmas pembantu yang siap melayani. Selain itu ada 500 posyandu yang siap memeriksa anak-anak.

Tidak hanya membersihkan lingkungan rumah, masyarakat yang baru pulang dari luar kota juga wajib memberikan diri karena rawan tergigit nyamuk Aedes aegypti. Pemkot Malang bersama Dinkes Kota Malang juga akan melakukan upaya untuk menggugah kesadaran masyarakat.

"Untuk permintaan fogging sebenarnya pilihan terakhir karena ada beberapa syarat diantaranya permohonan dari wilayah setempat. Jadi untuk upaya penekanan ada teman-teman yang mengadakan survei pemantauan bebas jentik ke beberapa rumah," pungkasnya.

Baca Juga: DBD Jatim Tembus 6.515 Kasus pada Pekan Ketiga Maret 2024

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya