Rekonstruksi Tukang Pijat Mutilasi Malang, Korban Sempat Melawan

Tersangka sempat berdooa usai mengubur jasad korban

Malang, IDN Times - Polisi melaksanakan rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan tukang pijat bernama Abdul Rahman (39) kepada AR (40). Rekonstruksi ini dilakukan pada Rabu (24/1/2024) di dua lokasi, yaitu rumah indekos Rahman di Jalan Sawojajar Gang 13A Nomor 12 dan bantaran Sungai Bango yang tidak jauh dari indekosnya.

1. Polisi mengatakan jika ada 21 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi ini

Rekonstruksi Tukang Pijat Mutilasi Malang, Korban Sempat MelawanProses rekonstruksi tukang pijat mutilasi di Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengatakan kika dalam rekonstruksi hari ini terdapat 21 adegan yang ditunjuk tersangka. Dari hasil rekonstruksi didapatkan hasil bahwa rangkaian kejadian ini sesuai hasil penyidikan dan keterangan para saksi. Rekontruksi ini memperagakan sejak korban datang ke indekos tersangka kemudian terjadi cekcok, sehingga tersangka membacokkan dicelurit yang sebelumnya sudah tersimpan di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Celurit ini memang sehari-hari digunakan untuk membersihkan makam.

"Pembacokan ini dilakukan sebanyak dua kali, kemudian memotong korban menjadi sembilan bagian. Tersangka memisah-misahkan menjadi tiga kresek, kemudian membuang secara bergiliran potongan tubuh korban. Yang dibuang bagian badan atau torso dan anggota tubuh gerah yang dibuang di aliran Sungai Bango," terangnya saat dikonfirmasi usai rekonstruksi.

Tersangka juga menunjukkan lokasi dan bagaimana ia mengubur kepala, telapak tangan, dan telapak kaki korban. Kemudian kresek bagian tubuh ini dibuang ke sungai yang ada di depan lokasi penguburan.

"Tersangka mengubur di sini karena sudah terbiasa menguburkan kucing mati. Jadi sudah familiar dengan lokasinya," ucapnya.

Baca Juga: Potongan Tubuh di Sungai Buring Bukan Korban Mutilasi Tukang Pijat

2. Polisi temukan fakta baru, ternyata korban masih melawan saat pertama kali lehernya dibacok celurit

Rekonstruksi Tukang Pijat Mutilasi Malang, Korban Sempat MelawanProses rekonstruksi tukang pijat mutilasi di Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Danang juga menjelaskan jika mereka menemukan fakta baru selama pelaksanaan rekonstruksi hari ini. Didapat informatif bahwa korban tidak langsung meninggal saat pertama kali lehernya dibacok celurit oleh tersangka. Bacokan tersebut ternyata tidak terlalu dalam, sehingga hanya membuat korban terjungkal.

"Tadi hanya ada penambahan informasi bahwa pada pembacokan pertama di leher, korban roboh tapi masih melakukan perlawanan. Kemudian sambil terbaring dan menutup mulut korban, tersangka melakukan pembacokan kedua di leher sehingga korban meninggal dunia," bebernya.

Danang mengatakan jika ini adalah informasi yang berharga, pasalnya mereka awalnya mengira kalau pembacokan dilakukan secara berturut-turut. Ternyata korban meninggal pada bacokan kedua dengan jeda waktu, karena tersangka membekap mulut korban agar tidak berteriak.

3. Usai mengubur tubuh korban, tersangka sempat mendoakan arwah korban

Rekonstruksi Tukang Pijat Mutilasi Malang, Korban Sempat MelawanProses rekonstruksi tukang pijat mutilasi di Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Setelah melakukan semua proses pembunuhan dan mutilasi, tersangka kemudian pulang ke rumah indekosnya. Di sana ia ternyata sempat beroda agar korban ditempatkan di sisi Tuhan.

"Keterangan tersangka mengatakan dia sempat mendoakan korban setelah menguburkan kepala, telapak tangan, dan telapak kaki. Tersangka mendoakan agar arwah korban tenang," paparnya.

Tersangka kemudian membersihkan rumah yang sudah berlumuran darah. Ia juga membuang barang bukti dan perabotan yang berlumuran darah ke sungai. Sehingga alat-alat bukti tersebut belum ditemukan hingga saat ini.

"Semua perabotan dan alat bukti yang ada bercak darah sudah dicuci, kemudian dipisahkan dalam 3 ember. Lalu dibuang ke sungai dengan cara dituang sehingga tercecer. Termasuk kasur karena ada noda darah, sehingga dibuang ke sungai oleh pelaku," pungkasnya.

Baca Juga: Ini Fakta Baru Suami Mutilasi Istri di Malang 

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya