Polisi Mulai Temui Para Korban Begal di Malang

Polisi ingin mencocokkan ciri-ciri pelaku

Malang, IDN Times - Media sosial tengah dihebohkan informasi maraknya kejahatan jalanan di Kota Malang pada malam hari. Dilaporkan sejumlah remaja membawa senjata tajam mencoba merampas kendaraan dan barang-barang berharga warga yang melintas.

Hal ini membuat sorotan tajam mengarah pada jajaran Polresta Malang Kota. Masyarakat mempertanyakan kenapa Kota Malang tidak lagi aman seperti dulu.

1. Polisi mengatakan tengah melakukan identifikasi laporan kejadian pembegalan di 3 lokasi di Kota Malang

Polisi Mulai Temui Para Korban Begal di MalangKapolresta Malang Kota, Kombespol Budi Hermanto. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Kapolresta Malang Kota, Kombespol Budi Hermanto mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait 3 kejadian pembegalan di lokasi yang berbeda-beda. Lokasi pertama ada di sekitar Masjid Sabilillah Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Lokasi kedua ada di Jalan Danau Toba, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Dan lokasi ketiga ada di sekitar SMAK Cor Jesu Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

"Diduga korban di Cor Jesu sudah kita temui, kita akan mendalami. Terus yang kedua diduga korban di Sawojajar itu juga sudah janjian di hari ini. Tapi yang di (Masjid) Sabilillah belum," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (19/1/2024).

Pria yang akrab didapa Buher ini juga akan menemui 2 tiktoker yang menyampaikan jika Kota Malang tidak aman lagi. Ia menemui keduanya untuk menanyakan informasi terkait begal di Kota Malang. Apakah keduanya melihat atau memiliki kenalan atau keluarga yang menjadi korban.

"Kami juga akan melakukan pendalaman terhadap Tiktoker perempuan berkacamata dan laki-laki berambut plontos serta berkumis berjenggot. Maksudnya informasi ini apakah ditemukan langsung, kalau mengenali korban, atau saksi seperti apa, ini akan membantu," ujarnya.

Baca Juga: Begini Ciri-ciri Kelompok Begal yang Menghantui Warga Kota Malang 

2. Polisi sudah melakukan profilung beberapa terduga pelaku begal

Polisi Mulai Temui Para Korban Begal di MalangIlustrasi Pelaku Kejahatan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Buher menyampaikan jika pihaknya telah melakukan profiling pada beberapa orang yang diduga melakukan pembegalan. Mereka yang dicurigai merupakan residivis pada kasus yang sama. Namun, pihaknya perlu berkomunikasi dengan para korban untuk menyamakan ciri-ciri pelaku.

"Kita harus menciptakan rasa aman pada masyarakat. Jadi kita juga harus bisa mengklarifikasi apa yang kita unggah itu bisa dipertanggungjawabkan, sehingga tidak menimbulkan rasa ketakutan dan kekhawatiran bagi orang tua jika anak-anaknya di luar," jelasnya.

Buher meyakinkan jika TNI/Polri akan menjaga Kamtibmas di Kota Malang. Oleh karena itu, ia membentuk tim dari jajaran Satreskrim Polresta Malang Kota san polsek-polsek untuk membagi tugas patroli.

"Ingat, kita tidak akan pernah lelah memberikan rasa aman dan nyaman di wilayah Kota Malang. Kalau ada masyarakat yang bisa menemukan informasi ini, silahkan hubungi Polresta Malang Kota, kita akan yang datang jemput bola," tegasnya.

3. Polisi menghimbau admin-admin media sosial tidak memperkeruh suasana Kota Malang

Polisi Mulai Temui Para Korban Begal di Malangilustrasi media sosial (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, Buher mengingatkan admin-admin media sosial agar kebih bijak dalam memposting konten. Ia berharap agar mereka tidak memperkeruh suasana di Kota Malang. Jika memang mendapatkan informasi terkait pembegalan, maka langsung sampaikan pada pihak kepolisian.

"Kami membuka diri agar kita bisa berkomunikasi, apakah informasi itu valid atau tidak untuk menjadi unggahan. Sehingga tidak menimbulkan kecemasan, kekhawatiran, dan rasa was-was di masyarakat," paparnya.

Ia berharap tahun politik ini tidai dijadikan kesempatan untuk membuat seolah-olah Kota Malang tidak kondusif. Sehingga partisipasi masyarakat untuk ikut dalam pesta demokrasi menurun. Upaya-upaya seperti ini harus dicegah sebelum terlambat dan menjadi runyam.

"Kita harus pelajari apakah ini upaya-upaya untuk menggagalkan kelancaran dan keberlangsungan pesta demokrasi. Jangan sampai ini menjadi suatu upaya membuat cipta kondisi sehingga Kota Malang ini dianggap tidak kondusif," pungkasnya.

Baca Juga: Kota Malang Darurat Begal, Banyak Pengguna Medsos Curhat

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya