Penanganan Karhutla Arjuno Lebih Sulit Dibandingkan Bromo

Kebakaran di Gunung Arjuno ternyata lebih dahsyat

Malang, IDN Times - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dahsyat terjadi pada 2 gunung di Jawa Timur, Gunung Arjuno dan Gunung Bromo. Kebakaran terjadi dalam waktu hampir bersamaan. Saking dahsyatnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur harus menggunakan helikopter untuk melakukan water bombing pada kedua gunung ini.

Perlu diketahui juga jika Gunung Arjuno dan Gunung Bromo dikelola oleh institusi yang berbeda. Gunung Arjuno dikelola oleh UPT (Unit Pelaksana Teknis) Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, sementara Gunung Bromo dikelola oleh Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

1. Penanganan kebakaran di Gunung Arjuno lebih sulit dibandingkan unung Bromo

Penanganan Karhutla Arjuno Lebih Sulit Dibandingkan BromoKebakaran di Gunung Bromo. (Dok. BB TNBTS)

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto mengungkapkan jika penangan kebakaran pada Gunung Arjuno lebih sulit jika dibandingkan kebakaran di Gunung Bromo. Ia mengatakan jika di Gunung Bromo saat terjadi kebakaran langsung ditangani oleh BB TNBTS.

"Kalau dibandingkan Arjuno, bisa dilihat kondisinya lebih mudah di Bromo. Hal ini dikarena langsung ada penanganan dari BB TNBTS," terangnya saat dikonfirmasi pada Minggu (17/9/2023).

Kondisi medan di Gunung Arjuno yang ekstrim memang tidak bisa langsung ditangani oleh Tahura Raden Soerjo. Sehingga harus menunggu BPBD Jawa Timur yang memiliki alat yang lebih memadai.

Baca Juga: Karhutla Gunung Arjuno Mencapai 4.825 Hektare

2. Kondisi topografi Gunung Arjuno lebih menyulitkan dibandingkan Gunung Arjuno

Penanganan Karhutla Arjuno Lebih Sulit Dibandingkan BromoPetugas berusaha memadamkan kebakaran di Gunung Arjuno. (Dok. Tahura Raden Soerjo)

Gatot juga mengatakan jika secara topografi kondisi kedua gunung sangat berbeda. Gunung Arjuno lebih terjal dibandingkan Gunung Bromo sehingga sangat sulit untuk menjangkau titik-titik api. Petugas harus naik-turun jurang yang terjal sambil membawa alat pemadam api, sehingga resikonya jauh lebih berbahaya.

"Di Arjuno medannya sulit, sementara di Bromo ada jalannya (menuju kebakaran). Tapi di Bromo sumber airnya agak jauh," ujarnya.

Namun, ia bersyukur kini api di kedua gunung sudah padam. Sehingga kini mereka fokus pada pendinginan titik-titik bara api yang tersisa. Ia berharap tidak ada lagi karhutla yang diakibatkan manusia di Jawa Timur.

3. Total luas kebakaran di Gunung Arjuno mencapai 4.796 hektare

Penanganan Karhutla Arjuno Lebih Sulit Dibandingkan BromoKepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

BPBD Jawa Timur sendiri mencatat jika kebakaran di Gunung Arjuno tercatat mencapai 4.796 hektare. Kebakaran ini diduga disebabkan oleh pemburu liar pada 26 Agustus 2023. Api pertama kali terlihat di wilayah Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang tepatnya pada Curah Sriti, Bukit Lincing, dan Bukit Budug Asu.

Sementara kebakaran pada Gunung Bromo tercatat melahap 504 hektare lahan yang terdiri dari hutan savana. Kebakaran ini terjadi pada 6 September 2023 akibat aktivitas wisatawan yang menyalakan flare di Blok Savana Lembah Watangan atau biasa dipanggil Bukit Teletubbies.

"Di Gunung Bromo kemarin sudah sempat terjadi hujan. Sehingga ini memudahkan kita untuk memastikan api benar-benar padam," tutup Gatot.

Baca Juga: Karhutla Gunung Arjuno, Polisi Periksa 3 Orang Saksi

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya