Nagih Utang di Facebook, Perempuan di Malang Terancam Dipenjara

Dian awalnya ingin menagih utang Rp25 juta

Malang, IDN Times - Nasib sial dialami oleh Dian Patria Arum Sari. Perempuan asal Pakisaji, Kabupaten Malang ini malah dituntut dengan UU ITE dan terancam hukuman 2 tahun penjara serta denda Rp750 juta. Musababnya, ia menagih utang Rp25 juta kepada seseorang perempuan bernama Disa Ayu asal Ngebruk, Kabupaten Malang lewat Facebook. Kini kasus hukumnya sudah dalam tahapan pembacaan nota pembelaan atau pledoi di Pengadilan Negeri Kepanjen.

"Sidang kemarin sebenarnya pledoi, tapi saya belum siap, mungkin selesai pada sidang selanjutnya pada Selasa depan (14/02/2023). Jelas selanjutnya kami akan mengajukan banding," terang Dian Patria Arum Sari saat dikonfirmasi pada Kamis (09/02/2023).

Dian merasa aneh, kasus UU ITE ini bisa lanjut ke persidangan padahal yang ia ungkapkan adalah fakta. Menurutnya surat utang piutang antara dirinya dan suami Disa Ayu juga ada.

Lebih lanjut, Dian menceritakan kalau yang dipermasalahkan Disa Ayu adalah komentarnya di salah satu unggahan Facebook Disa pada 2019. Isi komentar tersebut kurang lebih berisi tulisan agar suami Disa, Bayu agat segera membayar utangnya sebesar Rp25 juta.

"Kalau si Disa Putri ini merasa malu dengan postingan saya, dia sendiri yang yang menghapus. Kemudian dalam UU ITE Pasal 5 dan 6 memang screenshot itu bisa jadi bahan bukti yang sah. Tapi di Pasal 6 harus bisa diakses, dan postingan tersebut dihapus oleh Disa Putri sendiri," jelasnya.

Ia menjelaskan jika bukti screenshot seharusnya tidak sah, pasalnya postingan yang dibuat Disa sudah dihapus. Sehingga komentar-komentar di postingan tersebut sudah tidak bisa diakses lagi.

"Kalau postingan dihapus, otomatis semua komentar hilang. Kita juga gak tahu dia harusnya setelah atau sebelum dia lapor, atau dia screenshot terus lapor kemudian postingannya gak ada saya juga gak tahu," ujarnya.

1. Pelaporan di Polres Pasuruan

Nagih Utang di Facebook, Perempuan di Malang Terancam DipenjaraIlustrasi uang online. (IDN Times/Arief Rahmat)

Dian juga merasa aneh ketika Disa melaporkan dirinya melalui Polres Pasuruan. Padahal keduanya ada sama-sama tinggal di Kabupaten Malang. Sehingga idealnya dilaporkan melalui Polres Malang.

"Kemudian yang saya pertanyakan kenapa sampai Pasuruan, tapi kata penyidiknya itu saat dia membaca komentar tersebut sedang berada di Pasuruan. Kemudian saya tanya apa ada buktinya, penyidik itu jawab katanya ada adiknya yang jadi saksi. Tapi saat adiknya dihadirkan saat persidangan, katanya adiknya cuma diceritakan," bebernya.

Ia juga tidak habis pikir dalam UU ITE Pasal 27 ia disebut sebagai pihak yang mendistribusikan. Padahal ia hanya berkomentar di unggahan yang dibuat oleh Disa Ayu. "Mendistribusikan artinya membagikan atau mengirimkan, saya gak ada mengirimkan itu," tegasnya.

2. Dianggap merugikan bisnis Disa Ayu 

Nagih Utang di Facebook, Perempuan di Malang Terancam DipenjaraIlustrasi utang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam persidangan kemarin (08/02/2023), pihak penggugat merasa dirugikan dengan komentar yang dibuat oleh Dian. Penggugat merasa bisnis rental mobil yang dijalankannya bangkrut karena komentar Dian.

"Nyatanya rental mobil milik dia itu kendaraannya milik orang lain semua. Kalau dia bilang bangkrut, sebenarnya yang punya mobil yang bangkrut karena dijanjikan angsuran tapi ternyata tidak ada pembayaran sama sekali," beber Dian.

Dian membeberkan kalau sebelumnya Bayu dan Disa pernah terjerat kasus penggelapan pada 2020. Disa bahkan sempat ditahan selam seminggu di Polsek Wonosari. Ia mengatakan kalau salah satu korbannya adalah tetangga Dosa sendiri di Ngebruk yang menyerahkan 3 mobilnya. Hal ini membuat tetangga Disa tersebut dikejar-kejar leasing Adira.

"Karena konsepnya dia itu bisnisnya dengan meminta orang mengkredit mobil, lalu dijanjikan dia yang membayar kreditnya dan ada lebihnya. Siapa yang tidak tertarik itu, sehingga orang-orang sampai mengajak saudaranya untuk berinvestasi pada Bayu yang merupakan suami Disa Ayu," jelasnya.

Baca Juga: Gus Samsudin Laporkan Pesulap Merah ke Polda Jatim Pakai UU ITE

3. Kronologi kasus UU ITE

Nagih Utang di Facebook, Perempuan di Malang Terancam DipenjaraIlustrasi utang. (IDN Times/Nathan Manaloe)

Dian juga menceritakan kronologi kenapa bisa dirinya terjerat UU ITE di PN Kepanjen. Ia menceritakan pada awalnya di tahun 2019 didatangi seorang kenalannya bernama Wahyu Dedi yang ingin pinjam uang sebesar Rp25 juta untuk bisnis ayam petelur.

Wahyu Dedi mengatakan akan menjadikan mobilnya sebagai jaminan, sehingga Dian mau-mau saja. Namun, yang aneh STNK mobil tersebut bukan atas nama Wahyu Dedi, tapi Muslihudin Anwar warga Karangkates, Kabupaten Malang. Wahyu mengatakan kalau Anwar adalah saudaranya, jadi ia percaya saja.

"Kemudian saat saya sampai rumah jam 7 malam, sekitar jam 10 malam yang namanya Bayu ini datang ke rumah saya bersama 5 orang lainnya. Dia datang mau ambil mobilnya yang tadi dibawa Wahyu Dedi itu, karena katanya sudah disewa Wahyu Dedi selama 3 bulan tanpa dikembalikan," jelasnya.

Beberapa saat kemudian, Dian curiga jika dirinya sudah menjadi korban modus penipuan oleh Wahyu Dedi dan Bayu. Pasalnya momen kedatangan Bayu hanya 2 jam padahal jarak antara Pakisaji dan Ngebruk jauh. Kemudian saat Bayu tiba di rumahnya, nomor ponsel Wahyu Dedi tidak bisa dihubungi lagi, ia bahkan diblokir.

Kemudian beberapa hari setelah, pemilik asli mobil tersebut yang bernama Anwar datang. Ia mengatakan tidak tahu menahu kalau mobil miliknya dijadikan modus penipuan. Padahal ia hanya menyerahkan mobil tersebut kepada Bayu untuk bisnis rental mobil.

"Wahyu ini infonya adalah sopirnya Bayu, tapi di persidangan Bayu mengaku tidak kenal. Dia mengaku tahu nama Wahyu Dedi ini dari teman temannya lagi. Kalau gak kenal anehnya kok bisa meminjamkan mobil tanpa jaminan apapun," ucap Dian.

Kemudian ia juga membeberkan kalau 2 hari sebelum mobil tersebut diserahkan Wahyu Dedi kepadanya, mobil tersebut diberikan kepada seseorang bernama Joko Umbaran. Joko juga terjerat modus yang sama seperti Dian, bahkan aktor-aktornya juga orang yang sama.

"Kemudian saya dimediasi salah satu mantan penyidik yaitu Pak Geng Wahyudi untik menengahi saya dan Bayu ini. Kemudian Bayu mengakui memang uang yang digunakan dalam modus itu untiu membayar angsuran mobil-mobil tersebut. Kemudian terbit surat perjanjian dalam 7 hari uang Rp25 juta itu harus dikembalikan," tandasnya.

Sepuluh hari setelah penandatanganan surat perjanjian utang piutang tersebut, Bayu tidak segera membayar utangnya. Dian bahkan sampai mendatangi rumah Bayu dan ibunda Bayu, tapi pria tersebut selalu bisa menghindar. Akhirnya Dian sempat melapor pada Polres Malang terkait penipuan dan penggelapan. Karena tak kunjung mendapatkan hasil, Dian yang geram tidak sengaja melihat postingan Disa Ayu di Facebook. Di situlah ia mulai berkomentar untuk menagih utang suaminya.

IDN Times sendiri sudah mencoba mengonfirmasi hal ini kepada pihak penggugat. Namun, rumah penggugat dalam kondisi kosong. Konfirmasi melalui saluran telepon pun tak direspons.

Baca Juga: Pencurian Coklat di Alfamart Penuhi Pidana, Perekam Langgar ITE?

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya