Ketua RT Ceritakan Kronologi Wanita yang Diracun Suaminya

Korban minta diantar ke RS UMM

Malang, IDN Times - Nasib nahas dialami oleh Dayang Santi (41) yang diduga menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) hingga diracuni suaminya yang bernama Yayan (41) di rumahnya sendiri di Perumahan Bumi Mondoroko Raya Blok GO1 Nomor 32, Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Akibatnya ia tewas saat dirawat di Rumah Sakit (RS) Marsudi Waluyo Singosari pada Rabu (24/1/2024).

Ketua RT.4/RW.15 Desa Watugede, Ali Mashudi mengatakan jika ia yang menyetir mobil untuk mengantar korban ke rumah sakit. Sementara suami korban meninggalkan korban usai melakukan KDRT.

1. Ketua RT menceritakan kronologi warga menemukan korban sekarat di dalam kamarnya

Ketua RT Ceritakan Kronologi Wanita yang Diracun SuaminyaTKP KDRT di Perumahan Bumi Mondoroko Raya Blok GO1 Nomor 32, Desa Watugede. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Ali menceritakan jika pada Rabu pukul 11.00 WIB awalnya ia mendapat telepon dari warganya bahwa ada warganya keracunan. Ia kemudian mendatangi TKP dan melihat sudah ada mobil yang hendak mengantar korban ke Puskesmas Singosari. Ali sendiri yang akhirnya menyetir mobil tersebut.

"Dari puskesmas ditolak, terus diantar ke UGD RS Marsudi Waluyo, saat itu kondisi masih sadar. Meninggalnya saat korban ada di rumah sakit malam harinya," bebernya.

Setelah korban meninggal, jenazah korban kemudian dibawa ke kamar jenazah RSUD Saiful Anwar Kota Malang untuk diautopsi. Sementara suami korban ditelepon oleh Ali dan mengaku sedang bekerja.

Baca Juga: Istri di Malang Diracun Suami pakai Cairan Pembersih Lantai

2. Ketua RT mengatakan jika pesan terakhir korban ingin dibawa ke RS UMM

Ketua RT Ceritakan Kronologi Wanita yang Diracun SuaminyaKetua RT.4/RW.15 Desa Watugede, Ali Mashudi. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Ali mengungkapkan jika Santi sempat berbicara saat masih berada di dalam mobil. Ia mengatakan ingin diantar ke RS Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang ada di Dusun Rambaan, Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

"Saya awalnya merekomendasikan rumah sakit terdekat yaitu Marsudi Waluyo, almarhum nyaut dari belakang minta dibawa ke RS Muhammadiyah. Saya sampaikan RS Muhammadiyah jauh dan kondisinya ibu lemas saya bilang," bebernya.

Karena tidak memungkinkan, Santi akhirnya tetap dibawa ke RS Marsudi Waluyo Singosari. Tapi nyawanya tidak tertolong karena kondisinya sudah sangat lemah. Ia meninggal pada Rabu malam.

3. Ketua RT tidak melihat ada luka-luka lebam di tubuh korban

Ketua RT Ceritakan Kronologi Wanita yang Diracun SuaminyaTKP KDRT di Perumahan Bumi Mondoroko Raya Blok GO1 Nomor 32, Desa Watugede. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Lebih lanjut, Ali mengatakan jika selama mengantar korban ke rumah sakit, kondisi korban memang lemah dengan busa di mulutnya. Tapi ia tidak melihat adanya luka akibat kekerasan di wajah atau tangan dan kaki korban.

"Tapi yang jelas medis lebih tahu (apakah ada luka KDRT), yang jelas sudah tertidur saja beliau ini. Tertidur kemudian muntah, kita sediakan kantong kresek di dalam mobil," tandasnya.

Ia juga menjelaskan kalau selama perjalanan ke rumah sakit, korban tidak mengeluh ada rasa sakit di tubuhnya. Ia hanya diam dan sesekali mengatakan minta diantar ke RS UMM.

Baca Juga: Warga Mendengar Jeritan Istri yang Diracun Suaminya Sendiri

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya