Kematian Korban Perundungan Jadi Hari Peduli Bullying Kota Batu 

Kejadian ini harus jadi perhatian!

Malang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu Jawa Timur menetapkan 31 Mei sebagai Hari Peduli Bullying di Kota Batu. Keputusan ini diambil sebagai penghormatan terhadap RKA, seorang siswa SMPN 2 Kota Batu yang meninggal korban perundungan oleh lima siswa lainnya.

Penetapan ini bertujuan untuk memperingati peristiwa tragis tersebut dan membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya bullying. Selain itu, pentingnya peran orang tua, guru, lembaga masyarakat, dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan peduli terhadap anak-anak juga ditekankan dalam momen ini.

1. Pj Wali Kota Batu ingin kejadian yang menimpa RKA selalu jadi pengingat di Kota Batu

Kematian Korban Perundungan Jadi Hari Peduli Bullying Kota Batu Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai. (Dok. Humas Pemkot Batu)

Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menetapkan tanggal 31 Mei sebagai "Hari Peduli Bullying" di Kota Batu sebagai respons terhadap kasus bullying yang baru-baru ini terjadi di kota tersebut.

"Kita ingin menggunakannya sebagai pengingat bahwa bullying pernah terjadi. Jika masih berlangsung, maka mungkin ada sistem yang harus diperbaiki. Dua minggu lalu, kita sangat sedih melihat kasus bullying. Hari ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk menyadari bahwa kita harus menjaga anak-anak kita dengan baik," ungkapnya saat dikonfirmasi pada Senin (10/6/2024).

Aries menekankan pentingnya sikap saling mencintai sesama sebagai saudara dan menghindari konflik. Ia juga mengajak masyarakat untuk melaporkan kasus bullying kepada orang tua dan guru, serta tidak takut menghadapi ancaman.

"Kita deklarasikan hari ini sebagai peringatan untuk menghentikan bullying. Semoga tidak terjadi lagi. Saya harap masyarakat berani melaporkan kasus ini kepada orang tua dan guru, tanpa rasa takut akan ancaman," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Grebek Pabrik Minyak Goreng Ilegal di Kabupaten Malang

2. Mengawasi perilaku anak adalah tanggung jawab semua pihak

Kematian Korban Perundungan Jadi Hari Peduli Bullying Kota Batu Kampanye Stop Bullying di Kota Batu. (Dok. Humas Pemkot Batu)

Ketua Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (RPPAI) Kota Batu Fuad Dwi Yono menegaskan, pentingnya kesadaran dari semua pihak dalam menangani kasus bullying. Menurutnya, ini adalah tanggung jawab bersama untuk mengawasi perilaku anak-anak.

"Kita harus menghentikan kekerasan dan bullying serta segala bentuk kekerasan yang terjadi. Yang utama adalah kesadaran. Orang tua, pemerintah, dan masyarakat harus saling peduli. Ini adalah tanggung jawab kita bersama, bukan hanya satu-dua orang," ucapnya.

Fuad juga menekankan bahwa anak-anak yang menjadi korban bullying adalah generasi penerus Kota Batu yang akan memimpin di masa depan. Oleh karena itu, orang dewasa harus menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka.

"Semua orang di Kota Batu perlu peduli terhadap anak-anak. Mereka adalah masa depan kota ini. Jadi, mari kita bersama-sama mengatasi masalah ini," tambahnya.

3. Pemerintah dan sekolah perlu memiliki perhatian serius pada fenomena bullying

Kematian Korban Perundungan Jadi Hari Peduli Bullying Kota Batu Kampanye Stop Bullying di Kota Batu. (Dok. Humas Pemkot Batu)

Ketua Komnas Perlindungan Anak Jawa Timur Febri Kurniawan Pikulun menyebutkan, pandangannya mengenai tantangan dalam menangani kasus bullying. Ia menyoroti kasus tragis di Lamongan, di mana seorang siswa meninggal setelah didorong oleh temannya. Menurutnya, insiden seperti ini menegaskan perlunya perhatian serius dari pemerintah dan lembaga pendidikan.

"Pentingnya perhatian terhadap insiden-insiden kecil seperti di Lamongan sangatlah besar. Hal ini menunjukkan pentingnya tanggung jawab yang lebih serius dari pemerintah dan lembaga pendidikan terhadap kasus bullying," ujarnya.

Febri juga menegaskan bahwa tanggung jawab atas kasus bullying tidak hanya ditujukan kepada pelaku perundungan, tetapi juga kepada pihak sekolah yang mungkin kurang mengawasi.

"Jika terjadi kasus bullying di sekolah, tidak hanya pelaku yang harus ditindak, tetapi juga sekolah yang bertanggung jawab atas keamanan dan kesejahteraan siswa. Namun, masih ada kekosongan dalam sistem hukum terkait tanggung jawab hukum sekolah dalam kasus seperti ini," tambahnya.

Baca Juga: Baliho Ardantya Syahreza-Anang Hermansyah Muncul di Kota Malang

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya