Hujan Deras Berhari-hari, Tanggul Sungai di Mojokerto Jebol
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Tanggul penahan air di Singai Sumberkembar di Desa Kebondalem, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto jebol akibat tak mampu menahan debit air. Hal ini diakibatkan hujan deras yabg terjadi berhari-hari di Kabupaten Mojokerto.
Dari peritiwa ini, sebanyak 9 desa dan 353 rumah terendam banjir. Bahkan ada satu rumah dikabarkan hanyut akibat derasnya debit air sejak Kamis malam (09/02/2023) pukul 19.00 WIB.
Dampak terparah terjadi pada Desa Sumbertanggul, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari. Dan Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari.
Sementara di desa-desa lainnya seperti Desa Kenanten, Kecamatan Puri hingga Desa Gebangmalang, Kecamatan Mojoanyar banjir terjadi selutut orang dewasa. Banjir menggenangi rumah-rumah warga dan jalan desa.
1. Ada 2 desa masih terendam banjir
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Djoko Soepangkat menjelaskan kalau saat ini masih ada 2 desa yang terendam air. Debit air yang cukup deras membuat air yang masuk ke pemukiman warga cukup deras.
"Sumbertanggul memang sudah surut, sekarang yang masih banjir itu di Jotangan sama Kedunggempol," bebernya saat dikonfirmasi pada Jumat (10/02/2023).
Banjir di dua desa tersebut tingginya bervariasi. Mulai dari 20cm sampai 30cm tergantung letak dusun di desa-desa tersebut.
Meskipun tergenang sejak Kamis malam, warga tidak ada yang mengungsi. Mereka masih bertahan di rumah masing-masing.
"Warganya hanya di rumah saja, tidak ada yang mengungsi. Tapi ini sudah dilakukan upaya penyedotan kok. Pompa penyedotan sudah berjalan," ucapnya.
Baca Juga: Banjir dan Longsor Landa Mojokerto, Akses 2 Desa Terputus
2. Ada potensi banjir susulan
Djoko juga memperingatkan jika banjir susulan masih mungkin terjadi. Pasalnya intensitas hujan tinggi di Kabupaten Mojokerto masih akan terjadi sampai Maret 2023.
"Melihat kondisi cuaca, masih sangat berpotensi (banjir susulan)," jelasnya.
Data ini tidak didapatkan secara asal-asalan oleh BPBD Kabupaten Mojokerto. Mereka melihat hujan intensitas tinggi masih akan terjadi hingga Maret 2023 dari pantauan BMKG Stasiun Sidoarjo.
3. Meminta warga mengungsi
Terakhir, ia meminta warga untuk berpikir kembali jika masih ingin bertahan di rumahnya. Pasalnya banjir susulan bisa saja terjadi sewaktu-waktu melihat kondisi cuaca ekstrim di Jawa Timur.
"Imbauan saya untuk warga yang terdampak bila debit air semakin tinggi ya harus segera mengungsi," pungkasnya.
Baca Juga: Bocah di Mojokerto Perkosa Siswi TK, Efek Nonton Porno di HP Orang Tua
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.