Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Hidup Hedon, Kampus Bisa Apa? 

UB mengaku kesulitan mendeteksi penyalahgunaan penerima KIP

Malang, IDN Times - Lagi-lagi internet dihebohkan dengan dugaan mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) salah sasaran. Kali ini terjadi di Universitas Brawijaya (UB) yang viral di akun Twitter @ub_mfs. Di sana terlihat ada seorang mahasiswi AYN dari Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya angkatan 2021 yang disebut menyalahgunakan beasiswa KIP.

Terlihat jika KIP yang seharusnya diterima mahasiswa kurang mampu diduga diterima oleh mahasiswa yang sering bergaya hidup hedon. Di akun Instagram Arcelli, @arcellyuna_, ia kerap membagikan aktivitas di kafe mewah hingga bermain golf. Postingan di akun Twitter @ub_mfs ini telah ditonton sebanyak 1,6 juta kali, 18 ribu suka, 3 juta re-tweet, dan seribu replay.

1. UB jelaskan tidak bisa memantau gaya hidup seriap mahasiswa

Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Hidup Hedon, Kampus Bisa Apa? Ilustrasi gedung Universitas Brawijaya. (Dok. Humas Universitas Brawijaya)

Wakil Rektor III UB, Dr Setiawan Noerdajasakti mengatakan jika gaya hidup hedon yang ditunjukkan mahasiswa KIP adalah tergantung mahasiswa masing-masing. Ia juga mengatakan jika kampus tidak bisa mengontrol gaya hidup sertiap mahasiswanya.

"Gaya hidup kan kita juga tidak bisa memantau, siapapun mahasiswanya, dia mau bergaya hidup seperti apa juga tidak bisa memantau, dan juga kita tidak bisa sampai ke situ ranahnya. Misalnya memang kalau betul-betul mahasiswa penerima KIP itu mungkin dia mendapatkan rejeki dari temannya atau dari keluarganya. Bisa kebetulan menjalankan bisnis wirausaha, kemudian kan bisa saja dia menikmati dari hasil yang diperolehnya," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (6/5/2024).

Baca Juga: Mahasiswa UNESA Penerima KIPK Ini Pilih Menabung daripada Hedon

2. UB tidak serta merta bisa mencabut KIP mahasiswanya

Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Hidup Hedon, Kampus Bisa Apa? Ilustrasi Kampus Universitas Brawijaya (UB). (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Setiawan juga mengatakan jika mereka tidak serta merta bisa mencabut mahasiswa penerima KIP. Mereka harus melihat dulu aturan-aturan dalam pencabutan KIP mahasiswa. Pasalnya ada pedoman KIP yang mengatur bagaimana proses penerimaan KIP hingga proses pencabutannya seperti apa.

Misalnya di sana disebutkan KIP bisa dicabut sewaktu-waktu apabila A menerima beasiswa juga dari sumber lain, B misalnya apabila yang bersangkutan indeks prestasi kumulatifnya turun, atau melakukan kecurangan apa. Jadi harus dilihat dulu aturannya dan prosedurnya bagaimana, apakah si pemberi KIP yang mencabut, atau ada rekomendasi lembaga di mana dia studi, kan itu harus ditelusuri dulu aturannya seperti apa," jelasnya.

UB sendiri akan melakukan penelusuran jika memang ada mahasiswa KIP yang melakukan pelanggaran. Tapi harus ada penelusuran yang intensif agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan kebijakan.

"Menelusuri dalam arti apa, karena dua pihak, antara si pemberi beasiswa dan si penerima beasiswa. Jadi misalnya seperti halnya sumber-sumber untuk pemberi beasiswa yang lain misalnya, pertamina foundation yang memberikan beasiswa, kemudian ada yang dipertanyakan sesuatu terkait hal itu," jelasnya.

Ia menegaskan jika UB tidak bisa seenaknya mencabut KIP mahasiswanya. Pasalnya ada perjanjian antara mahasiswanya dan pemberi beasiswa.

3. UB mengatakan di kampusnya setiap tahun ada sekitar 1.300 mahasiswa penerima KIP

Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Hidup Hedon, Kampus Bisa Apa? Ilustrasi Kartu Indonesia Pintar (KIP). (Dok. Kemendikbud RI)

Setiawan mengatakan jika penerima KIP di UB ada banyak, setiap tahun sekitar 1.300 mahasiswa mendapatkan beasiswa KIP. Sehingga untuk menelusuri mahasiswa penerima KIP sebanyak itu akan membutuhkan banyak waktu dan tenaga.

"Langkahnya (penanganan penyalahgunaan KIP) kan bisa macam-macam, langkah itu tidak harus diungkapkan dalam bentuk statement. Mungkin dalam bentuk bagaimana sih ini sebenarnya tindaklanjutnya kedepannya," tandasnya.

Setiawan sendiri mengatakan belum ada laporan resmi terkait mahasiswa yang menyalahgunakan KIP. Tapi ia sudah membaca melalui WhatsApp terkait tweet viral soal KIP di UB.

Baca Juga: UB Ngaku Sempat Dilobi untuk Undurkan Jadwal UTBK

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya