Bullying di Ponpes Malang, Dada Santri Disetrika hingga Melepuh 

Lagi-lagi bullying terjadi di lingkungan pendidikan

Malang, IDN Times - Kasus bullying kembali terjadi di Kabupaten Malang, kali ini menimpa salah satu santri di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Lawang. Aksi bully ini dilakukan oleh sesama santri hingga membuat korbannya mengalami luka cukup parah.

Kejadian ini pertama kali diungkapkan oleh akun Facebook Yudha Kenthung Bin Sujono di grup Komunitas Peduli Malang Raya (Asli Malang Raya). Ia membagikan kondisi korban yang mengalami luka bakar di dadanya.

1. Korban mengalami luka bakar di dada diduga karena disetrika santri lain

Bullying di Ponpes Malang, Dada Santri Disetrika hingga Melepuh Kondisi korban bullying di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. (IDN Times/istimewa)

Akun Facebook YudhaK enthung Bin Sujono menceritakan jika ia datang je rumah kawannya pada Sabtu (10/2/2024) di Kecamatan Lawang. Di sana ia terkejut melihat kondisi anak dari kawannya tersebut yang terbaring lemas di kamar. Terlihat ada luka bakar besar di dadanya yang diduga diakibatkan santri lain yang merupakan kakak kelasnya.

Ia menceritakan jika luka tersebut disebabkan oleh santri lain yang menyetrika dada korban dengan setrika listrik. Tak hanya itu, saat kejadian leher korban juga diikat dengan handuk dan beberapa kali tubuhnya disulut menggunakan korek api. Diduga korban mengalami kejadian ini pada sejak 4 Desember 2024, tapi baru diketahui orang tua korban pada 6 Desember 2024.

Akibat kejadian ini, korban mengalami trauma mendalam hingga takut saat melihat setrika listrik. Sehingga keluarga korban langsung melaporkan kejadian ini ke pihak Satreskrim Polres Malang pada 8 Desember 2024.

Baca Juga: Mirisnya Isi Buku Harian Istri yang Diracun Suami di Malang

2. Keluarga sudah melapor ke polisi sejak lama, tapi tersangka belum ditangkap

Bullying di Ponpes Malang, Dada Santri Disetrika hingga Melepuh Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat membenarkan jika sudah ada laporan terkait kasus bullying ini. Ia mengatakan sudah bergerak untuk menangani kasus bullying ini. Tapi pihaknya belum menetapkan satupun tersangka, karena pihaknya masih sangat berhati-hati mengingat terduga pelaku dan korban masih anak-anak.

Ia mengatakan jika pihaknya masih memeriksa beberapa aksi dan mencari bukti-bukti lain. "Sementara saat ini masih dalam pendalaman. Kita masih tanya-tanya para saksi," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (13/2/2024).

3. Polisi mengatakan akan segera memanggil pihak pondok pesantren

Bullying di Ponpes Malang, Dada Santri Disetrika hingga Melepuh ilustrasi bullying (IDN Times/Aditya Pratama)

Di tempat yang sama, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Malang, Aiptu Nurlehana mengatakan jika kasus ini memang harus ditangani secara hati-hati. Perlu banyak saksi untuk membuktikan kasus ini, jadi ia akan memanggil beberapa saksi lagi agar terang kasus ini.

"Kita akan panggil semua baik dari pihak pondoknya, kementerian agama, hingga Bapas. Kasus ini perlu kehati-hatian karena (tersangka dan korban) masih anak-anak dan kejadiannya di pondok pesantren," tandasnya.

Leha mengatakan jika kasus ini akan segera dipercepat setelah Pemilu 2024. Pasalnya saat ini pihak Polres Malang tengah fokus mengamankan pemilu pada 14 Februari 2024.

Baca Juga: Tersangka Suami Racuni Istri di Malang Tak Akui Perbuatannya

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya