8 Hari Terbakar, Api di Gunung Semeru Akhirnya Berhasil Dijinakkan

Kebakaran diprediksi menghanguskan ratusan hektare hutan

Malang, IDN Times - Gunung Semeru sejak 18 Agustus 2023 lalu mengalami kebakaran. Titik api pertama kali terlihat di Oro-Oro Ombo yang berada bawah puncak Gunung Semeru atau wilayah RPTN Wilayah Ranupani SPTN Wilayah III Bidang Wilayah II Lumajang. Api diprediksi telah melahap ratusan hektare lahan hutan milik Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ini.

Petugas gabungan dari Balai Besar (BB) TNBTS, BPBD Kabupaten Malang dan Lumajang, TNI/Polri, dan masyarakat berjibaku memadamkan api. Api baru bisa benar-benar dipadamkan setelah usaha yang memakan waktu delapan hari.

1. BB TNBTS memastikan api telah benar-benar padam setelah delapan hari usaha pemadaman

8 Hari Terbakar, Api di Gunung Semeru Akhirnya Berhasil DijinakkanUpaya pemadaman kebakaran di hutan TNBTS. (Dok. Humas BB TNBTS)

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani mengatakan jika api berhasil dipadamkan sejak 26 Agustus 2023. Pihak BB TNBTS juga melakukan pemantauan pada Minggu (27/8/2023), hasilnya api sudah benar-benar berhasil dipadamkan.

"Kami melakukan pemantauan pada hari Minggu kemarin, hasilnya sudah tidak ada lagi titik api. Kita juga telah mengecek titik awal api seperti di jalur pendakian Semeru, hasilnya sudah berhasil dipadamkan," terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (28/8/2023).

Para petugas gabungan melakukan berbagai cara untuk memadamkan api. Medan ekstrim dan keterbatasan sumber air membuat upaya pemadaman berjalan sulit. Para petugas akhirnya juga memanfaatkan ranting-ranting pohon untuk memadamkan api dengan memukul-mukulkannya pada titik api.

Baca Juga: Lahar Dingin Semeru Hancurkan 4 Jembatan di Lumajang

2. Mengantisipasi api susulan, TNBTS masih melakukan patroli

8 Hari Terbakar, Api di Gunung Semeru Akhirnya Berhasil DijinakkanUpaya pemadaman kebakaran di hutan TNBTS. (Dok. Humas BB TNBTS)

Septi mengungkap jika pihaknya masih melakukan pemantauan hingga saat ini. Ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya percikan api susulan seandainya ada lokasi yang belum benar-benar padam.

"Hingga saat ini kita masih melakukan pemantauan dan patroli kebakaran di kawasan titik lain yang berpotensi terjadinya kebakaran. Kita menempatkan petugas secara mobiling di kawasan tersebut," ujarnya.

Apalagi ia menilai jika kemarau masih akan terus berlangsung hingga Oktober 2023. Sehingga potensi kebakaran masih akan terus mengancam hutan di Gunung Semeru. Oleh karena itu, mereka tidak boleh lengah begitu saja.

3. TNBTS belum menghitung luas kebakaran, tapi diprediksi mencapai ratusan hektare

8 Hari Terbakar, Api di Gunung Semeru Akhirnya Berhasil DijinakkanUpaya pemadaman kebakaran di hutan TNBTS. (Dok. Humas BB TNBTS)

Pihak BB TNBS mengatakan pihaknya belum menghitung secara rinci berapa luas hektare lahan yang telah hangus terbakar. Namun, diprediksi ratusan hektare lahan hutan Gunung Semeru telah ludes terbakar. "Kami sedang melakukan pengukuran beserta analisis penyebabnya. Sementara untuk dokumentasinya sedang kami kumpulkan sebagai bahan siaran pers resmi," tandasnya.

Beberapa wilayah yang mengalami kebakaran diantaranya Tanjakan Cinta, Jambangan, Savana Oro-oro Ombo, Cemoro Kandang, Panggonan Cilik, Endungan Bunder, Ungup-ungup, dan Pusung Keling.

Baca Juga: Pendakian Gunung Semeru Segera Dibuka Kembali

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya