Ada yang Tega Bikin Hoaks Soal Begal di Kota Malang

Banyak yang memanfaatkan situasi Kota Malang

Malang, IDN Times - Media sosial tengah ramai memperbincangkan kondisi keamanan Kota Malang pada malam hari. Pasalnya beredar informasi jika terjadi banyak pembegalan oleh sekelompok remaja dengan membawa senjata tajam.

Polresta Malang Kota sudah mendapatkan informasi tersebut, namun mereka heran karena belum ada satupun laporan yang masuk ke mereka. Setelah dilakukan penelusuran, ternyata beberapa cerita pembegalan tersebut adalah palsu alias hoaks.

1. Masyarakat dihebohkan oleh informasi pembegalan di Jalan Ranugrati Malang

Ada yang Tega Bikin Hoaks Soal Begal di Kota MalangIlustrasi motor dicegat senjata tajam. (IDN Times/Mardya Shakti)

Media sosial dihebohkan dengan postingan Instagram Story dari akun @siifafaaa terkait dugaan pembegalan yang dialami oleh seorang pria di Jalan Ranugrati, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Informasi ini menjadi viral karena sebelumnya juga sempat terjadi pembegalan yang mengakibatkan 2 orang korban terluka di Jalan Danau Toba, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang pada Sabtu (30/12/2023).

Sontak saja masyarakat menjadi resah dan mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap para pelaku pembegalan ini. Polisi kemudian turun tangan untuk menyelidiki kebenaran dari informasi pembegalan di Jalan Ranugrati. Hingga akhirnya mereka berhasil menemukan seorang pria bernama Muhammad Syukron warga Jalan Raya Tumapel, Desa Pagetan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Baca Juga: Viral Mahasiswi KKN Belajar Sepeda Diincar Begal

2. Ternyata informasi pembegalan di Jalan Ranugrati adalah hasil karangan Muhammad Syukron

Ada yang Tega Bikin Hoaks Soal Begal di Kota MalangPenyebar berita hoaks pembegalan di Ranugrati, Muhammad Syukron. (Dok. Humas Polresta Malang Kota)

Setelah melakukan interogasi, akhirnya Muhammad Syukron mengakui jika kabar ia menjadi korban pembegalan adalah hoaks. Awalnya ia melihat kabar adanya pembegalan yang menimpa 2 orang pengendara di Sawojajar pada Sabtu (30/12/2023). Kebetulan ia pada Minggu (31/1/2023) berada tidak jauh dari lokasi pembegalan pada 2 pengendara motor tersebut, saat itu ia di sana untuk bertemu kawannya yang ingin menagih utang.

"Karena saat itu saya sudah ditagih dan tidak ada uang sama sekali di dompet saya, sehingga saya menelepon istri saya yang harapannya dia mau mentransfer sejumlah uang. Tapi saat menelpon itu saya bilang kalau saya telah dibegal. Ya mohon maaf dalam konteks keluarga saya bohong pada istri saya," terang Syukron saat memberi klarifikasi pada Senin (22/1/2024).

Tentu saja istri Syukron kaget mendengar suaminya dibegal sehingga mentransfer sejumlah uang, kemudian uang ini diberikan pada kawan Syukron. Sesampainya di rumah, Syukron kembali menceritakan drama sabun yang sudah ia rangkai sepanjang perjalanan pulang.

"Istri saya panik dan bingung, kemudian menceritakan ke adik saya, lalu adik saya cerita lagi ke tempat kerjanya, setelah itu teman kerja adik saya cerita ke anaknya. Ternyata anak ini mengunggah konten yang TKPnya persis atau sama saat saya berada di Ranugrati," bebernya.

3. Muhammad Syukron mengimbau masyarakat jangan mudah percaya dengan kabar simpang siur

Ada yang Tega Bikin Hoaks Soal Begal di Kota MalangIlustrasi Perampokan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, Syukron menghimbau masyarakat Kota Malang agar jangan terburu-buru mengunggah sebuah konten yang belum tentu kebenarannya, karena akan menjadi berita hoaks jika kebenarannya tidak terkonfirmasi. Ia juga menghimbau masyarakat yang menemukan kejadian-kejadian kriminalitas baik penjambretan atau pembegalan agar segera melapor ke pihak kepolisian.

"Dengan melapor, maka pihak kepolisian bisa segera bertindak, kalau tidak melapor maka tidak akan tahu kalau ada kejadian kriminalitas seperti itu. Harapannya angka kriminalitas di Kota Malang bisa ditekan atau tidak ada sama sekali," ujarnya.

Syukron juga ingin masyarakat agar menjadikan dirinya sebagai pembelajaran. Bahwa jangan sekali-kali menyebarkan informasi bohong, karena bisa menyebabkan kepanikan di masyarakat.

"Jadikanlah peristiwa yang saya alami sebagai pembelajaran, jangan cepat-cepat menyebarkan berita yang belum tentu ada kebenarannya," pungkasnya.

Baca Juga: Polisi Mulai Temui Para Korban Begal di Malang

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya