20 Jam Kebakaran di TPA Tlekung Kota Batu, Api Belum Bisa Dijinakkan

Angin kencang membuat api cepat menjalar

Kota Batu, IDN Times - Sudah 20 jam api membakar gunung sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Tapi hingga saat ini api belum juga bisa dijinakkan. Tampak kobaran api diikuti kepulan asap berwarna putih dan hitam menyelimuti tempat pembuangan limbah rumah tangga warga Kota Batu ini.

Puluhan pasukan dari Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Batu dan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu masih berjibaku memadamkan api. Diketahui api pertama kali muncul pada Jumat (21/10/2023) siang.

1. Damkar Kota Batu menyebut angin kencang membuat api dengan cepat meluas

20 Jam Kebakaran di TPA Tlekung Kota Batu, Api Belum Bisa DijinakkanPantauan kebakaran di TPA Tlekung Kota Batu. (Dok. Damkar Kota Batu)

Kepala Damkar Kota Batu, Supriyanto mengatakan jika kendala pemadaman di TPA Tlekung adalah material sampah dari plastik kering yang mudah terbakar. Selain itu, beberapa hari terakhir Kota Batu diterpa angin kencang membuat api dengan mudah menjalar ke tumpukan-tumpukan sampah lain.

"Memang api hingga saat ini masih sulit dipadamkan. Ini dikarenakan arah angin membuat api dengan mudah menjalar ke titik lain," terangnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (21/10/2023).

Oleh karena itu, Damkar Kota Malang akan menggunakan sistem pemadaman api dengan cara injeksi. Caranya dengan menancapkan moncong pipa air ke dalam tumpukan sampah, sehingga air akan menyebar sendiri ke dalam tumpukan sampah. Sistem pemadaman ini sama seperti saat memadamkan kebakaran pada lahan gambut.

"Karena meskipun terlihat api ada di luar, sebenarnya di dalam tumpukan sampah ini juga ada kebakaran yang tak terlihat. Jadi meskipun yang di luar dipadamkan, api akan muncul lagi karena sebenarnya masih ada api di dalam tumpukan sampah ini," bebernya.

2. Damkar Kota Batu jelaskan jika api pertama kali muncul setelah warga selesai menjalankan Salat Jumat

20 Jam Kebakaran di TPA Tlekung Kota Batu, Api Belum Bisa DijinakkanPantauan kebakaran di TPA Tlekung Kota Batu. (Dok. Damkar Kota Batu)

Supriyanto melanjutkan jika api pertama kali terlihat pada Jumat siang sekitar pukul 12.30 WIB, kepulan asap ini dilihat oleh warga setempat setelah melaksanakan ibadah Salat Jumat. Ia mengatakan jika api muncul dari lereng gunung sampah yang tidak jauh dari sungai kering di TPA Tlekung. Akibat musim kemarau, api dengan mudah menjalar hingga ke puncak gunung sampah.

"Setelah mendapatkan laporan sekitar pukul 12.45 WIB, petugas langsung datang ke lokasi dengan menggunakan 1 unit mobil pemadam. Untuk penyebabnya masih belum diketahui karena kita fokus ke pemadaman terlebih dahulu," ujarnya.

Muncul dugaan jika api muncul akibat gas metan yang dihasilkan oleh sampah di TPA Tlekung, gas metan ini mudah terbakar ketika musim kemarau panjang saat ini. Pasalnya kejadian ini tidak hanya terjadi di Kota Batu, total sudah ada 14 TPA di Indonesia yang terbakar sepanjang 2023.

3. Api pada TPA Tlekung belum juga padam, Damkar Kota Batu menambah jumlah mobil pemadam dan pasukan Damkar Kota Batu

20 Jam Kebakaran di TPA Tlekung Kota Batu, Api Belum Bisa DijinakkanPantauan kebakaran di TPA Tlekung Kota Batu. (Dok. Damkar Kota Batu)

Setelah melakukan usaha pemadaman beberapa jam dan tidak membuahkan hasil, Damkar Kota Batu akhirnya menambah mobil pedamam pada Jumat sore. Saat ini ada 2 buah mobil pemadam dengan 5.500 liter milik damkar, ditambah 2 unit mobil tanki air milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu. Para personil pemadam juga wajib menggunakan masker gas agar tidak terpapar asap beracun.

"Jumlah personil yang diterjunkan saat ini sudah mencapai 36 orang dari berbagai instansi. Kami membagi mereka dalam 2 kelompok untuk menyebar ke titik-titik api," tandasnya.

Supriyanto berharap api bisa segera dihentikan sebelum semakin luas membakar area TPA Tlekung. Warga juga diharapkan menjauhi area TPA Tlekung karena asap hasil kebakaran juga berbahaya bagi kesehatan manusia.

Baca Juga: TPA Tlekung Kota Batu Kebakaran

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya