Pelaku Pembunuhan Menantu di Pasuruan Mengaku Marah karena Lapar

Polisi masih ragu kalau motif pelaku hanya lapar

Pasuruan, IDN Times - Jajaran Satreskrim Polres Probolinggo terus menggali alasan Khoiri (52) warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Purwodadi, Kabupaten Pasuruan tega membunuh mantunya sendiri Fitria Almuniroh Hafidloh Diyanah (23). Kejadian ini terjadi di rumah keduanya pada Selasa (31/10/2023) pukul 16.30 WIB.

Suami korban sekaligus putra pelaku, Sueb jadi orang pertama yang mengetahui kejadian ini usai pulang ke rumah selepas bekerja. Ia memergoki ayahnya termenung sendirian dan melihat istrinya sudah sekarat bersimbah darah di atas kasur kamarnya.

1. Polisi membeberkan jika pengakuan pelaku ia sedang lapar dan tidak dibuatkan makan

Pelaku Pembunuhan Menantu di Pasuruan Mengaku Marah karena Laparilustrasi pembunuhan (IDN Times/Esti Suryani)

Kapolsek Purwodadi, AKP Pujiyanto mengatakan jika ia sempat memeriksa Khoiri sebelum digelandang ke Kantor Satreskrim Polres Probolinggo. Ia juga menanyakan alasan pria tersebut tega menggorok leher menantunya dengan pisau dapur. Pelaku mengatakan jika ia marah karena Fitria tidak mau membuatkan dirinya makanan.

"Pelaku Bertanya kepada korban apakah tidak ada makanan, kemudian korban menjawab dengan mengatakan tidak ada. Karena itulah pelaku marah kemudian mengambil pisau yang ada di dapur," terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis (2/11/2023).

Setelah melakukan pembunuhan, tak berselang lama Sueb tiba di depan rumah dan heran karena pintu rumah dikunci dari dalam. Ia kemudian mengintip ayahnya termenung sendirian di dalam rumah. Ia yang curiga langsung mendobrak pintu, kemudian pelaku langsung kabur melihat anaknya datang.

Saat itu juga Sueb langsung masuk ke dalam kamar untuk memastikan keadaan istrinya. Alangkah kagetnya Sueb melihat sang istri sudah tergeletak bersimbah darah akibat luka sayatan di leher.

2. Polisi masih meragukan motif yang disampaikan oleh pelaku

Pelaku Pembunuhan Menantu di Pasuruan Mengaku Marah karena LaparPelaku pembunuhan menantu di Pasuruan. (IDN Times/istimewa)

Meskipun sudah mengatakan alasannya membunuh korban, polisi masih belum bisa percaya begitu saja. Pasalnya apa yang disampaikan pelaku berbeda dengan keterangan yang dikatakan oleh Sueb. Berdasarkan pemeriksaan, Sueb mengatakan jika istrinya ini peduli pada ayahnya. Sehingga tidak mungkin jika Fitria tidak menyediakan makanan di rumah.

"Berdasarkan keterangan suami korban, jika korban ini selalu membuatkan makanan di rumah. Jadi tidak pernah sampai penghuni rumah ini kelaparan karena dia tidak memasak," jelasnya.

Ia juga mengatakan kalau perilaku pelaku 2 hari belakangan juga aneh saat ada di rumah. Setiap malam pelaku selalu marah-marah tanpa alasan yang jelas. Petunjuk ini akan digali lebih dalam oleh penyelidik untuk memperjelas kasus ini.

3. Ternyata pelaku sudah setahun ini tinggal bersama anak dan menantunya

Pelaku Pembunuhan Menantu di Pasuruan Mengaku Marah karena LaparIlustrasi borgol (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut, Pujiyanto mengatakan jika pelaku sudah lama menjadi duda karena istrinya meninggal. Sehari-hari ia bekerja serabutan di salah satu toko bangunan yang ada di sekitar rumahnya. Pelaku juga diketahui awalnya tinggal sendirian, namun setahun belakangan ia tinggal bersama anak dan menantunya.

"Pelaku memang duda, istrinya sudah lama meninggal. Dan baru setahun pelaku tinggal bersama anaknya," pungkasnya.

Khoiri sendiri kini sudah digelandang ke Mapolres Pasuruan untuk diamankan. Kasus ini kini juga telah ditangani oleh Satreskrim Polres Probolinggo. Pelaku terancam Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.

Baca Juga: Ibu Hamil Tewas dengan Luka di Leher, Dibunuh Mertua Sendiri

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya