Diguyur Hujan Sejak Dini Hari, Wilayah Malang Selatan Terendam Banjir

2 kecamatan di Kabupaten Malang terendam air

Malang, IDN Times - Wilayah Kabupaten Malang diguyur hujan sejak Jumat (07/07/2023) dini hari. Membuat 2 kecamatan di Malang Selatan terendam banjir sejak pukul 07.30 WIB. Hal ini diakibatkan debit air di sungai meluap sehingga membanjiri pemukiman warga.

Dua kecamatan yang terpantau mengalami banjir diantaranya di wilayah Sumbermanjing Wetan dan Ampelgading. Hingga berita ini ditulis, hujan deras masih terus terjadi sehingga potensi banjir bisa meluas.

1. PMI Kabupaten Malang mengatakan jika banjir paling parah terjadi di Desa Sitiarjo

Diguyur Hujan Sejak Dini Hari, Wilayah Malang Selatan Terendam BanjirKondisi banjir di Desa Sitiarjo. (Dok BPBD Kabupaten Malang)

Anggota PMI Kabupaten Malang, Yusak Khrismanto mengungkapkan jika dampak banjir paling parah terjadi di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Pasalnya sejak dini hari, hujan sedang hingga deras terus terjadi hingga saat ini. Hal ini membuat Sungai di Desa Sitiarjo meluap dan merendam pemukiman warga.

"Sebenarnya hujan intensitas rendah terjadi sejak kemarin malam, dan pagi ini sampai saat ini hujan dengan intensitas deras masih terjadi. Ditambah juga pasang air laut juga naik," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (07/07/2023).

Banjir ternyata tidak hanya merendam pemukiman warga, perkebunan milik warga juga ikut terendam. Air juga membuat akses jembatan dan jalan lumpuh karena ketinggian air mencapai 1 meter hingga 1,5 meter.

"Kalau dari pantauan, air sudah memasuki rumah warga di Dusun Krajan Kulon RT.26/RW.14, dengan ketinggian air mencapai 40Cm. Sementara air yang meluap di jembatan Sitiarjo mencapai 30Cm," bebernya.

2. Banjir belum surut, warga mulai mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi

Diguyur Hujan Sejak Dini Hari, Wilayah Malang Selatan Terendam BanjirAkses jalan Desa Sitiarjo putus akibat banjir. (Dok BPBD Kabupaten Malang)

Melihat hujan yang tidak kunjung reda, Yusak mengatakan jika sampai saat ini banjir belum surut. Ini membuat warga mulai mengungsikan diri, terutama mereka yang lanjut usia (lansia) mengungsi ke rumah sanak saudara yang wilayahnya lebih tinggi. Tapi beberapa warga memilih untuk bertahan di rumahnya masing-masing.

"Sebenarnya banjir ini belum separah Oktober 2022 lalu, tapi kita masih memantau karena hujan deras ini diikuti pasang air laut. Dari informasi yang kami dapatkan, saat ini hujan masih tinggi," jelasnya.

PMI Kabupaten Malang dan BPBD Kabupaten Malang saat ini masih bersiaga seandainya banjir semakin parah. Warga diharapkan mengungsi seandainya hujan tidak kunjung reda dan membuat air semakin tinggi.

3. BPBD Kabupaten Malang terus memantau kondisi hulu sungai di Desa Sitiarjo

Diguyur Hujan Sejak Dini Hari, Wilayah Malang Selatan Terendam BanjirBPBD Kabupaten Malang saat memantau lokasi bencana di Malang (Dok BPBD Kabupaten Malang)

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan jika pihaknya saat ini sudah diturunkan untuk memantau kondisi banjir di Desa Sitiarjo. Mereka memantau kondisi hulu sungai di Desa Sitiarjo dan kondisi cuaca yang tak kunjung cerah.

"Personel TRC BPBD saat ini dalam persiapan menuju lokasi di Rowotrate dan Dusun Krajan Kulon. Kami juga memantau kondisi hulu sungai yang jaraknya satu jam dari Desa Sitiarjo," tuturnya.

Sadono menjelaskan jika akibat banjir ini membuat akses menuju Desa Sitiarjo khususnya di Dusun Rowotrate dan Dusun Krajan Kulon terputus. Selain itu terjadi pemadaman listri dan sinyal handphone juga sulit diakses.

"Tapi debit genangan air mulai surut, meskipun hujan intensitas sedang masih terjadi. Oleh karena itu kita lakukan pemantauan perkembangan situasi dan debit air genangan," pungkasnya.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya