Magetan, IDN Times – Musim kemarau panjang yang melanda Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mulai memicu kekhawatiran. Waduk Gonggang, yang menjadi sumber utama irigasi bagi lahan pertanian di tiga kecamatan, mengalami penyusutan volume air yang signifikan.

Dari 1.392 hektare lahan pertanian yang biasanya dialiri air dari Waduk Gonggang, kini hanya sekitar 120 hektare yang masih bisa mendapat suplai air. Debit air yang kecil sering kali tidak mencukupi untuk kebutuhan para petani.

Menurut Anis Hidayat, petugas lapangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, pada September 2024, volume air di waduk tersebut hanya tersisa 600.000 meter kubik, atau sekitar 40 persen dari kondisi normal yang biasanya mencapai 1,5 juta meter kubik. Air yang tersisa masih cukup untuk kebutuhan PDAM dan sebagian kecil lahan pertanian, pasokan ini terus menipis seiring berlanjutnya musim kemarau.

"Pada musim tanam kedua, air dari Waduk Gonggang sebenarnya masih mampu mengairi seluruh lahan seluas 1.392 hektare di Kecamatan Poncol, Lembeyan, dan Parang. Namun, karena cadangan air terus menyusut, saat ini hanya 120 hektare yang bisa disuplai, itu pun hanya lahan yang dekat dengan waduk," jelas Anis, Kamis (12/09/2024).

Tak hanya faktor cuaca, tingginya sedimen di dasar waduk turut memperparah keadaan. Waduk hanya mampu menampung sekitar 3/4 dari kapasitas normal akibat endapan lumpur yang menumpuk selama musim hujan sebelumnya.

"Sedimen lumpur yang tinggi menyebabkan waduk hanya mampu menampung sekitar 3/4 dari volume normal selama musim penghujan kemarin," tambah Anis.

Dengan musim kemarau yang diperkirakan masih akan berlangsung, kondisi Waduk Gonggang diprediksi akan semakin kritis dalam beberapa waktu ke depan.

Baca Juga: Anggota DPRD Magetan Ramai-ramai Gadaikan SK ke Bank