Magetan, IDN Times – Sebuah video yang menampilkan aksi puluhan pengunjung Telaga Sarangan, Magetan menyalakan flare berwarna-warni di atas speed boat, viral di media sosial. Aksi tersebut menuai kritikan tajam dari warganet yang prihatin dengan dampak polusi di kawasan wisata alam tersebut.

Dalam video berdurasi 35 detik itu, terlihat seorang pengunjung menyalakan flare di sisi barat daya Telaga Sarangan, disusul oleh pengunjung lain dari speed boat yang mereka tumpangi. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram Sarangan Official pada Selasa (17/9/2024) pagi dan langsung menjadi sorotan.

Komentar pun membanjiri unggahan tersebut. Seorang warganet dengan akun n0v**** menulis, "Jauh-jauh cari udara sejuk di Sarangan, malah disuguhi polusi." Ada pula yang menyebut rombongan itu sebagai “ROMBONGAN MANUSIA POLUSI,” kata akun yud********. Akun lain, win********, mempertanyakan, “Manfaatnya apa ya?”

Diketahui, kelompok yang menyalakan flare tersebut berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur, dan mengatasnamakan diri sebagai Smakenza. Aksi itu diduga terjadi pada Sabtu (14/9/2024).

Merespons aksi ini, Kepala Bidang Pengelolaan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Magetan, Eka Radityo menegaskan bahwa penggunaan flare di kawasan Telaga Sarangan dilarang keras. “Flare dilarang karena Telaga Sarangan merupakan kawasan wisata alam yang harus dijaga kelestariannya,” ujarnya.

Eka juga mengingatkan bahwa tindakan ini melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. "Wisatawan yang melanggar aturan ini bisa dikenai hukuman," tambahnya. Selain itu, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan juga melarang aktivitas yang merusak daya tarik wisata.

Eka berharap aksi serupa tidak terjadi lagi di masa depan. “Keindahan Telaga Sarangan bisa diperkenalkan dengan cara yang lebih positif, tanpa merusak lingkungan,” pungkasnya. 

Baca Juga: Rem Blong, Pasutri Terjun ke Jurang Sedalam 10 Meter di Sarangan