Pengelolaan Sampah di Madiun Buruk, Warga Membuang ke Sungai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times - Tingginya produksi sampah di Kabupaten Madiun tampaknya belum dikelola dengan baik oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat. Pasalnya dari 360 ton sampah yang dihasilkan hanya 40 ton yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA), sisanya tidak tertangani.
1. Setiap hari ada 360 ton sampah di Madiun
Tingginya sampah di Kabupaten Madiun tersebut dibenarkan oleh Kepala DLH, M Zahrowi. Kemudian dari jumlah tersebut, hanya sekitar 40 ton yang masuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kaliabu. Sisanya, sekitar 320 ton, belum tertangani.
"Sisanya itu belum tertangani. Artinya jadi pertanyaan besar ke mana ini sampah yang belum tertangani," kata M Zahrowi, Rabu (20/12/2023).
Ia menilai, ada perilaku masyarakat yang membuang sampah ke sungai maupun secara sembarangan. Oleh karena itu, menjadi PR bagi DLH Kabupaten Madiun.
"Tentunya kalau tidak segera diawali mulai saat ini, dengan penguraian atau pemilahan pengolahan sampah, harus dari hulu. Disiapkan TPA berapapun pasti akan cepat penuh," bebernya.
Baca Juga: Pekerja Kebersihan Tumpahkan Sampah di Kantor Bupati Sidoarjo
2. TPA Kaliabu tahun terakhir penggunaannya
Menurutnya, TPA Kaliabu dibangun pada tahun 2017 dan mulai beroperasi tahun 2018. Sesuai dengan dokumen kajian, penggunaan TPA berlangsung selama 5 tahun.
"Artinya tahun ini adalah tahun terakhir pemakaian TPA Kaliabu berdasarkan dokumen kajian. Kondisi TPA sudah penuh tapi masih memungkinkan untuk menopang beberapa volume sampah," paparnya.
Pihaknya mengutamakan gerakan peduli sampah secara hulunya. Sehingga, dari rumah tangga sudah ada pemilahan.
"Dikelola dulu sampahnya, sehingga tinggal residunya yang lari ke TPA," tandas M Zahrowi.
3. Nataru produksi sampah akan naik 10 sampai 15 ton sehari
DLH Kabupaten Madiun juga memperkirakan, produksi sampah akan meningkat pada momen Natal 2023, dan Tahun Baru 2024.
"Berdasarkan pengalaman yang ada potensi peningkatan sampah pasca Natal dan Tahun Baru diprediksi di kisaran 10 sampai 15 ton," imbuhnya.
"Terutama sampah yang mengandung unsur plastik. Sebaiknya dihindari, karena sampah plastik sulit terurai," pungkasnya.
Peningkatan produksi sampah di Kabupaten Madiun masih perlu ditangani secara serius dan komprehensif, atau dengan kata lain, secara holistik.
Baca Juga: Gegara Obat Nyamuk, Rumah Petani di Madiun Ludes Terbakar
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.