Padi Diserang Tikus, Petani di Madiun Terancam Gagal Panen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times - Selain cuaca ekstrem, petani padi di Desa Sumberejo, Kecamatan/Kabupaten Madiun harus menghadapi masalah lain yakni hama tikus. Populasi tikus meningkat menyerang tanaman padi mereka dan menimbulkan kerusakan parah pada tanaman padi dan berakibat pada penurunan hasil panen. Bila hal ini dibiarkan, dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi petani.
1. Berbagai upaya telah dilakukan tetapi tidak mempan
Disampaikan Mujiono, salah satu petani di desa setempat, bahwa sekarang ini populasi tikus meningkat dan menyerang tanaman padi mereka yang masih dalam fase tumbuh.
"Tanaman padi menjadi kerdil, daunnya menguning dan kering. Usianya 60 hari, tapi sudah diserang hama tikus sejak usia 2 minggu," kata Mujiono, Rabu (13/03/2024).
Berbagai upaya untuk mengendalikan hama tikus telah ia dilakukan, seperti pemberian obat dan pembatas, namun tidak mempan. Biaya operasional jadi lebih mahal dan sangat membebani petani.
"Gangguan hama tikus merata, terutama di daerah dekat tanggul dan sungai. Sulit dikendalikan. Musim lalu tidak separah ini. Kami tidak berani pasang strum atau genset, padahal itu lebih murah dan efektif," terangnya.
"Dari 2 hektar lahan padi, hanya 30-40 persen yang bisa panen. Kami terus berusaha melindungi tanaman padi. Diperlukan solusi dan upaya pengendalian hama dari pemerintah," pungkasnya.
Baca Juga: Bengawan Madiun Meluap, 5 Kecamatan di Ngawi Terendam
2. Hama tikus menyerang padi di 5 kecamatan
Terpisah Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, mengimbau petani untuk segera melapor ke Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) jika menemukan hama tikus menyerang tanaman padi mereka.
"Ini yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya serangan hama tikus yang telah dilaporkan terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Madiun.
Sub Koordinator Serealia Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun M Sholichin mengatakan, selain menyerang pertanian padi di Kecamatan Madiun, hama tikus juga dilaporkan di wilayah Madiun Utara, meliputi Kecamatan Balerejo, Wonoasri, Pilangkenceng, Saradan, dan Mejayan.
Menurut Sholichin, tanaman yang diserang tikus biasanya sudah diberi pupuk lebih awal, sehingga jarak tanaman tertutup rapat.
3. Petani diminta untuk tanam ulang
"Kalau sudah parah maka harus ditanam ulang, atau dipisahkan dengan tanaman yang lainnya," ujar Sholichin.
Untuk membantu petani mengatasi serangan hama tikus, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun telah menyiapkan belerang yang dapat diperoleh oleh petani ataupun kelompok tani.
"Bagi yang membutuhkan segera melapor, minta bantuan ke Penyuluh Pertanian Lapangan atau PPL," kata Sholichin.
Lebih lanjut, Sholichin menambahkan, luasan pertanian padi di Kabupaten Madiun mencapai 32 ribu hektare.
Sementara itu, panen padi awal tahun ini diperkirakan mundur karena mengikuti musim penghujan yang juga mundur.
"Dari biasanya Februari sudah panen raya, kemungkinan panen terbanyak mundur di bulan Maret," pungkasnya.
Baca Juga: Banjir Melanda Balerejo Madiun, 209 Warga Diungsikan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.