Kisah Guru Honorer di Madiun, 20 Tahun Mengabdi dan Baru Diangkat PPPK

Thiting hanya punya waktu 4 tahun mengajar sebelum pensiun

Madiun, IDN Times - Rasa haru dan bahagia bercampur aduk di hati Thiting Priska Christiani (56). Di usianya yang tak lagi muda, ia akhirnya bisa meraih mimpinya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Thiting Priska sudah 20 tahun mengabdi sebagai guru honorer di beberapa Sekolah Dasar (SD) Kabupaten Madiun Jawa Timur. Kini ia sudah diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

1. Perjalan panjang Thiting jadi guru PPPK

Kisah Guru Honorer di Madiun, 20 Tahun Mengabdi dan Baru Diangkat PPPKThiting dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Pendopo Ronggo Djumeno, Kabupaten Madiun,. IDN Times/ Riyanto

Thiting dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Pendopo Ronggo Djumeno, Kabupaten Madiun, pada Jumat (17/5/2024). Air mata kebahagiaan tak bisa ia bendung saat menerima SK pengangkatannya.

Perjalanan panjang Thiting untuk mengandi tidaklah mudah. Ia harus melewati berbagai rintangan dan kegagalan. Sejak awal dedikasi mulianya sebagai guru. 

Thiting telah mengabdikan diri di berbagai sekolah dasar negeri di Madiun, seperti SDN Mejayan dan SDN Klecorejo hingga tempat mengajar sejarah SD Katolik Bandungan 1.

"Saya bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan ini untuk mengabdi kepada Pemkab Madiun," ujar Thiting dengan suara bergetar.

Baca Juga: Ratusan Jurnalis di Malang Raya Demo Tolak RUU Penyiaran

2. Tiap tahun ikut seleksi CPNS dan PPPK

Kisah Guru Honorer di Madiun, 20 Tahun Mengabdi dan Baru Diangkat PPPKThiting dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Pendopo Ronggo Djumeno, Kabupaten Madiun,. IDN Times/ Riyanto

Tekadnya untuk mengabdi untuk mencerdaskan anak bangsa tak pernah padam. Ia terus berusaha mengikuti seleksi PPPK dan CPNS setiap tahun, namun selalu terhalang oleh keterbatasan formasi.

"Tahun ini ada formasi yang sesuai dengan kualifikasi saya. Saya sangat senang akhirnya bisa lolos," tuturnya.

Meskipun usianya kini sudah 56 tahun, Thiting tetap semangat untuk memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan. Ia sadar bahwa masa baktinya sebagai PNS hanya akan berlangsung selama 4 tahun, sebelum ia memasuki masa pensiun di usia 60 tahun.

"Meskipun hanya 4 tahun, saya ingin memberikan pengabdian terbaik saya. Saya akan memanfaatkan waktu yang tersisa ini untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Madiun," pungkasnya dengan penuh semangat.

3. Thiting tinggal punya waktu 4 tahun mengajar

Kisah Guru Honorer di Madiun, 20 Tahun Mengabdi dan Baru Diangkat PPPKThiting dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Pendopo Ronggo Djumeno, Kabupaten Madiun,. IDN Times/ Riyanto

Kisah Thiting merupakan bukti nyata dedikasi dan pengabdian seorang guru yang patut diacungi jempol. Ia telah menunjukkan bahwa usia bukanlah halangan untuk meraih mimpi dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa.

Di balik rasa haru dan bahagia Thiting, tersimpan pula rasa sedih karena ia hanya bisa mengabdikan diri sebagai ASN dalam waktu singkat.  Hal ini menjadi refleksi bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para guru honorer yang telah berjasa dalam mencerdaskan bangsa.

Semoga kisah Thiting dapat menginspirasi generasi muda untuk terus mengejar mimpi mereka dan tidak mudah menyerah dengan rintangan yang dihadapi.

Baca Juga: 5 Pemuda NTT Terlibat Pengeroyokan di Malang saat Mabuk Miras

Riyanto Photo Community Writer Riyanto

Jangan biarkan rakyat tidak mendapat manfaat apa-apa dari uangnya yang dikelola mereka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya