Ke Magetan, Khofifah Pantau Karhutla dan Nyekar

Jelang hari jadi Propinsi Jatim ke- 78

Magetan, IDN Times - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa hari ini, Selasa (10/10/2023), mengunjungi Kabupaten Magetan. Salah satu tujuan utamanya adalah mengunjungi posko Karhutla gunung Lawu di Desa Ngiliran. Selain itu, dia juga  nyekar ke makam Gubernur pertama Suoeryo dan menyambangi Pondok Pesantren Sabilul Muttaqien di Kecamatan Takeran.

Baca Juga: Water Bombing Karhutla Lawu Belum Efektif, Terkendala Angin

1. Khofifah datangi Posko Karhutla Gunung Lawu

Ke Magetan, Khofifah Pantau Karhutla dan NyekarKhofifah kunjungi posko Karhutla gunung Lawu di Desa Ngiliran/ IDN Times/ Riyanto

Saat berkunjung ke pos Karhutla Lawu, Khofifah mengatakan bahwa kebakaran ini disebabkan oleh el nino yang menimbulkan kemarau panjang. "Jadi memerlukan kewaspadaan dan mitigasi lebih komprehensif," ujarnya. 

Pemerintah Provinsi, kata dia, juga sudah melakukan berbagai penanggulangan, mulai dari deteksi awal hingga water bombing. "Mulai dari luas lahan dan membutuhkan support pemadaman melalui water bombing di titik mana maka tim dari BNPB sudah datang melakukan deteksi titik titik koordinat dan langsung lakukan water bombing. Per jam bisa 5 kali sampai 15 kali water bombing tergantung titik air," jelasnya.

2. Air untuk water bombing diambil dari Telaga Sarangan

Ke Magetan, Khofifah Pantau Karhutla dan NyekarHeli water bombing saat melakukan pengeboman Karhutla di Gunung Lawu Magetan/ IDN Times/ Riyanto

Untuk bahan baku air sendiri, BNPB mengambilnya di telaga Sarangan. Selain pemadaman via udara juga dilakukan pembuatan sekat bakar atau ilaran.

"Untuk Welirang dan Arjuno kemaren sudah dibuat ilaran. Tapi kena angin kencang sehingga melampaui. Hutan lindung hutan industri harus dijaga, jangan sampai terkena kebakaran karena berdampak terhadap sektor ekonomi," imbuhnya.

Setelah Karhutla bisa ditangani, Khofifah mengatakan akan diadakan penanaman kembali. Salah satu metode penanaman cepat yang biasa dilakukan Pemprov usai adalah melakukan aeroseeding atau penyebaran benih melalui pesawat udara," ujarnya. "Nanti kami lihat proses asesmen, supaya kebutuhan biji bisa sesuai topografi wilayah. Lalu ditabur di daerah itu," kata dia.

3. Khofifah juga nyekar ke makam gubernur pertama dan lihat mobil listrik karya santri

Ke Magetan, Khofifah Pantau Karhutla dan NyekarKhofifah resmikan projek mobil listrik di Ponpes PSM Takeran/ IDN Times/ Riyanto

Sebelum mengunjungi pos kebakaran, Khofifah berziarah ke makam Raden Mas Tumenggung (RMT) Ario Soerjo atau yang akrab disapa Gubernur Soerjo. Gubernur pertama Jawa Timur yang makamnya berada di jalan Salak Kelurahan Selosari Kota Magetan. Usai acara Khofifah mengatakan, ziarah ini merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur yang jatuh pada tanggal 12 Oktober mendatang.

"Ziarah ini bukan hanya sebuah tradisi tapi merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan atas jasa pendahulu bangsa, khususnya yang ada di Jawa Timur. Penting, sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai dan menghormati para pahlawan bangsa," katanya. Didampingi Sekdaprov Jatim, dan para Kepala OPD, Khofifah tampak memimpin langsung ziarah ke makam Gubernur Soerjo.

Untuk diketahui, Soerjo asli putra Magetan menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur pada periode 1945-1948. Sebelum menjadi Gubernur  menjabat sebagai Bupati Magetan tahun 1938 hingga tahun 1943.

Selain itu, Khofifah juga menyambangi Pondok Pesantren Sabilil Muttaqin (PSM), di Kecamatan Takeran. Di sana, Khofifah melihat inovasi santri berupa motor listrik dan mobil listrik. Ia mengepresiasi langkah PSM yang mengembangkan dari semula motor listrik ke mobil listrik.

"Ini proyek besar, langkah PSM yang mengembangkan inovasi motor listrik dari semula roda dua ke roda empat. Tentu ini sesuatu yang patut kita dukung untuk terwujudnya Jawa Timur zero emisi," papar Khofifah.

Dalam pengembangan, lanjut dia, dibantu oleh mentor-mentor dan teknisi nasional, seperti Dahlan Iskan. Produk-produk nantinya diharapkan akan menjadi  produk kebanggaan Jawa Timur. "Tahun 2060 Insyallah Jawa Timur zero emisi, karena kendaraan kendaraan sudah memakai bahan bakar ramah lingkungan. Kita akan dorong untuk terus untuk berinovasi hingga muncul temuan temuan energi baru terbarukan," jelasnya.

Baca Juga: Hari ke-7, Karhutla di Gunung Lawu Magetan Belum Juga Padam

Riyanto Photo Community Writer Riyanto

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya