Digelontor Ratusan Juta, Kunjungan ke Museum Trinil Ngawi Rendah

Tahun lalu kunjungan capai 29.000 orang, tahun ini 13.000

Ngawi, IDN Times - Museum Trinil, yang berada di Dusun Pilang, Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, tampaknya masih menghadapi tantangan dalam menarik minat pengunjung. Hingga akhir Juli 2024, tercatat hanya sekitar 13 ribu orang yang mengunjungi museum yang dikenal dengan koleksi fosil-fosil pra sejarah ini. Angka tersebut jauh di bawah jumlah pengunjung tahun 2023 yang mencapai 29 ribu orang.

1. Berbagai upaya sudah dilakukan, pengunjung jauh dari harapan

Digelontor Ratusan Juta, Kunjungan ke Museum Trinil Ngawi RendahMuseum Trinil, yang berada di Dusun Pilang, Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi. IDN Times/ Riyanto.

Koordinator Museum dan Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Ngawi, Daud Salempang, mengungkapkan bahwa sebagian besar pengunjung saat ini berasal dari kalangan pelajar yang melakukan study tour. Meski upaya untuk menarik minat sekolah-sekolah di bawah naungan Dikbud Ngawi sudah dilakukan, hasilnya belum sesuai harapan.

“Kami mendorong SD dan SMP di wilayah Ngawi untuk menjadikan Museum Trinil sebagai destinasi wisata edukasi. Namun, kunjungan masih belum memadai,” ungkap Daud, Kamis (12/09/2024).

2. Museum Trinil punya koleksi penting

Digelontor Ratusan Juta, Kunjungan ke Museum Trinil Ngawi RendahMuseum Trinil, yang berada di Dusun Pilang, Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi. IDN Times/ Riyanto.

Museum Trinil memiliki lebih dari 2.000 koleksi fosil yang sangat berharga, termasuk fosil tumbuhan, hewan, serta peralatan berburu dari masa pra sejarah. Salah satu koleksi terkenal adalah fosil Pithecanthropus Erectus atau Java Man, yang ditemukan oleh Eugène Dubois pada 1891-1893. Fosil tersebut kini disimpan di Belanda.

Ada juga tengkorak atap manusia purba yang ditemukan secara tak sengaja oleh seorang siswa STM PGRI Ngawi pada tahun 1987, yang kini disimpan di Museum Mpu Tantular, Surabaya. Proses pencarian fosil terus berlangsung setiap tahun di sepanjang Sungai Bengawan Solo, menjadikan Trinil sebagai tempat yang penuh potensi untuk penemuan baru dari zaman pra sejarah.

3. Museum ini dapat dana bantuan untuk pengembangan Rp700 juta

Digelontor Ratusan Juta, Kunjungan ke Museum Trinil Ngawi RendahMuseum Trinil, yang berada di Dusun Pilang, Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi. IDN Times/ Riyanto.

Meski menghadapi tantangan, Museum Trinil terus mendapatkan dukungan, termasuk bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 

Tahun ini, museum menerima bantuan sebesar Rp700 juta untuk tiga kegiatan utama, pengelolaan ruang koleksi, program publik, dan pemeliharaan sarana dan prasarana.

Baca Juga: Museum Trinil Ngawi, Sejarah, Koleksi dan Tiket Masuk 

Riyanto Photo Community Writer Riyanto

Jangan biarkan rakyat tidak mendapat manfaat apa-apa dari uangnya yang dikelola mereka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya