Bermain di Irigasi, Bocah 9 Tahun di Ngawi Tewas Tenggelam
![Bermain di Irigasi, Bocah 9 Tahun di Ngawi Tewas Tenggelam](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2024/06/img-20240614-wa0024-9d640d2572407d99d1c52539cbe938df_600x400.jpg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ngawi, IDN Times - Seorang bocah berusia 9 tahun ditemukan tewas tenggelam pada saluran irigasi di Desa Ngale, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi Jawa Timur pada Jumat (14/06/2024) pukul 16.10 WIB.
Korban diketahui bernama Fatan Putra Nugraha, pelajar kelas 2 di sekolah dasar negeri setempat. Ia sempat dilarikan ke Klinik Asy Syifa di Desa Jeblogan, Kecamatan Paron, namun nyawanya tidak tertolong.
1. Kronologi
Ibu korban, Enggi Erviyani (29), warga Desa Jeblogan, tampak sangat terpukul dan nyaris pingsan saat mengetahui anak semata wayangnya telah meninggal dunia tenggelam di sungai.
"Kami semua sangat terpukul. Fatan adalah anak yang ceria dan pintar," ujarnya sambil terisak.
Informasi yang berhasil dihimpun IDN Times, kejadian nahas tersebut bermula saat Fatan bersama enam temannya bermain air di saluran irigasi yang berbatasan dengan desanya. Empat teman lainnya pulang, sementara Fatan dan satu temannya masih asyik berenang.
Baca Juga: Semakin Seru, Yolla Epic Comeback pada Pro Liga 2024 Seri Malang
2. Korban sudah tidak bernyawa saat dievakuasi
Mengetahui Fatan tenggelam, temannya panik dan meminta pertolongan warga sekitar. Karena saluran irigasi yang tidak seberapa dalam bagi orang dewasa korban segera dapat ditemukan.
"Awalnya saya didatangi seorang anak yang meminta tolong karena temannya tenggelam. Saat saya tiba, korban sudah mengambang. Kami langsung mengevakuasi dan menyuruh temannya untuk memanggil keluarga," ujar Aris Susanto, seorang warga yang menolongnya.
Saksi lainnya, Solamudin, juga menyampaikan hal yang sama. Korban saat dievakuasi kondisinya sudah lemas dan dari mulutnya mengeluarkan busa.
"Ketika saya tiba, Fatan sudah tidak bergerak dan dari mulutnya keluar busa. Kami kemudian membawanya ke klinik, namun sayangnya dia sudah meninggal," katanya.
3. Hasil visum
Polisi yang datang ke lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Setelah dilakukan visum, korban dipastikan meninggal akibat tidak bisa berenang dan tenggelam di aliran sungai tersebut. Oleh polisi selanjutnya jasad Fatan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi orang tua agar lebih waspada dalam mengawasi anak-anak mereka saat bermain di perairan. Pasalnya laka air kerap menjadi pembunuh utama bagi anak anak.
Baca Juga: KPK Terima 343 Aduan Korupsi di Surabaya, Eri: Bukan Cuma Pemkot!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.