Bukan Cuma 76, Ada Ratusan Siswa SMP di Magetan yang Menyayat Tangan

Jumlah tersebut belum termasuk siswa SD dan SLTA

Magetan, IDN Times - Sebanyak 76 siswa SMP di Kecamatan Ngariboya, Kabupaten Magetan ditemukan melukai lengannya sendiri atau self harm. Mereka melukai tangannnya menggunakan pecahan kaca, jarum, hingga penggaris. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan Dinas Kesehatan setempat pun melakukan kepada siswa di 42 sekolah SMP yang ada. Hasilnya, ada ratusan siswa yang melakukan hal yang sama. Hingga hari ini, pemeriksaan masih berlangsung dan belum dapat dilaporkan jumlah pastinya. 

IDN Times mencoba menelusuri langsung ke beberapa sekolah SMP di Magetan. Di Kecamatan Parang misalnya, dilaporkan sebanyak 48 siswa melukai diri mereka sendiri. Kemudian pada Kecamatan Plaosan dilaporkan ada sebanyak 58 siswa. Sedangkan di Kecamatan Lembeyan dan Kawedanan masing masing tak kurang dari 50 siswa. Jumlah ini belum termasuk siswa SD dan SMA. Menurut para guru, alasan para siswa melakukan hal tersebut beragam, mulai dari permasalahan keluarga hingga ikut tren di media sosial. 

1. Pemkab sebut sudah ada 200 laporan tentang aksi ini, jumlahnya bisa saja bertambah

Bukan Cuma 76, Ada Ratusan Siswa SMP di Magetan yang Menyayat TanganHergunadi, Pj Bupati Magetan/ IDN Times/ Riyanto

Penjabat (Pj) Bupati Magetan, Hergunadi mengatakan bahwa sejak Senin 16 Oktober 2023 hingga Sabtu tanggal 21 Oktober 2023, ada lebih dari 200 siswa yang secara fisik ditemukan bekas luka sayatan pada lengan. "Saat ditanya, memang ada yang memiliki masalah dengan orangtua atau masalah keluarga. Ada juga yang karena putus cinta atau soal asmara. Kemudian, ada juga yang cuma gabut atau ikut-ikutan saja," kata Hergunadi, Senin (23/10/2023).

Hergunadi mengaku belum mendapat total pasti berapa jumlah siswa yang melakukan self harm. Namun, pihak Pemkab sudah melakukan berbagai langkah antisipasi. "Untuk yang persoalan berat kami sudah perintahkan guru Bimbingan dan Konseling (BK) di masing-masing sekolah untuk memantau anak-anak yang mungkin punya masalah. Jika ada masalah di rumah, anak bisa cerita ke guru begitu pula sebaliknya," terangnya. "Sementara untuk yang ngakunya karena gabut alias tidak punya kegiatan tersebut kami akan evaluasi bagaimana selama ini kegiatan ekstrakurikuernya. Siswa harus lebih intensif lagi dalam berkegiatan yang positif jika merasa banyak waktu luang," tambah Hergunadi.

2. Fenomena ini jadi pengingat buat guru dan orangtua agar lebih waspada

Bukan Cuma 76, Ada Ratusan Siswa SMP di Magetan yang Menyayat TanganHergunadi Pj Bupati Magetan/ IDN Times/ Riyanto

Menurut Hergunadi, temuan siswa menyayat lengan meski lukanya tidak dalam tersebut wajib jadi pengingat baik guru maupun orang tua dalam mendidik generasi muda yang masih labil tersebut. "Khusus orang tua, harus segera mengubah pola asuh, orang tua harus melekat pada anak," imbuhnya.

Sebaliknya, ia juga tidak ingin mengkambinghitamkan media sosial yang diduga jadi penyebab awal para siswa-siswi itu melihat konten self harm. Yang ingin dia tekankan pendidikan anak di sekolah dan di rumah. 

Terakhir pihaknya akan mengandeng ahli di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Mereka akan mencari tahu ilmu parenting yang cocok untuk mendampingi para siswa Gen Z ini.  "Kami akan tanyakan pada mereka bagaimana cara menangani dan mengasuh anak zaman sekarang ini. Supaya pada kemudian hari mereka tidak sampai melukai diri sendiri dan memilih kegiatan yang positif," pungkasnya.

3. Magetan dihebohkan dengan aksi sayat tangan yang dilakukan oleh anak SMP

Bukan Cuma 76, Ada Ratusan Siswa SMP di Magetan yang Menyayat TanganIlustrasi konten sayat lengan. (IDN Times/ Agung Sedana)

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 76 siswa pada salah satu Sekolah Menengah Negeri (SMPN) di Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur menyayat lengannya sendiri dengan benda tajam. Mereka ketahuan menyayat tangan setelah pihak sekolah melakukan kegiatan rutin screening kesehatan bersama Puskesmas setempat.

"Sebenarnya ini data intern bagi kami. Namun tidak tahu kenapa kemudian mencuat ke publik. Benar temuan ini mengejutkan semua pihak. Mereka menyayat lengan bawahnya mengunakan benda tajam seperti pecahan kaca, jarum, penggaris dan benda lainya itu secara massal," kata Kepala Dinas Kesehatan Magetan, dr. Rohmat Hidayat, Rabu (18/10/2023).

Menurut Rohmat, petugas awalnya hanya mendapati beberapa siswa yang lengannya tersayat. "Setelah ditanya petugas apa yang menyebabkan lengannya begitu. Jawaban mereka ini mengejutkan sekali, mereka sengaja melukai tangganya sendiri dengan benda tajam karena ada permasalahan," terang Rohmat.

Baca Juga: Sebanyak 76 Siswa SMP di Magetan Sayat Lengan dengan Pecahan Kaca

Riyanto Photo Community Writer Riyanto

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya