2. Pengakuan awal dan dugaan keterlibatan

Foto ilustrasi hewan dilindungi Antelop. IDN Times/ Istimewa.

Menurut Agustinus, dalam klarifikasi awal, Direktur Umbul Square menyatakan tidak mengetahui soal penjualan satwa. Namun, ada dugaan bahwa Direktur tersebut memberikan akses bagi satwa-satwa tersebut untuk dikeluarkan dari kandang.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, Direktur awalnya mengaku tidak tahu. Namun, ada indikasi bahwa satwa tersebut dijual pada Maret, dan uang hasil penjualannya diduga digunakan untuk biaya operasional Umbul Square," ungkapnya.

Salah seorang pegawai harian lepas juga diduga terlibat membantu proses pemindahan satwa ke Ngawi untuk diperlihatkan kepada calon pembeli. Ditemukan pula uang sebesar Rp100 juta yang diduga hasil dari penjualan tersebut, yang saat ini masih dalam penyelidikan.

3. BKSDA tegaskan komitmen pengawasan

Destinasi wisata edukasi di Kabupaten Madiun, Umbul Square. IDN Times/ Istimewa.,

BKSDA menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan proses hukum berjalan dengan adil. Mereka juga berjanji akan memberikan informasi terkini kepada publik.

"Pemeriksaan masih berlangsung, dan kami akan terus meng-update kepada teman-teman media," tambah Agustinus.

Kasus ini memicu keprihatinan luas, terutama karena Umbul Square dikenal sebagai tempat wisata yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melindungi satwa. Hasil investigasi BKSDA diharapkan mampu mengungkap kebenaran dan menentukan tindakan hukum selanjutnya terhadap pihak yang terlibat.

Kasus ini, kata, sekaligus menjadi peringatan bagi tempat-tempat konservasi agar benar-benar menjaga komitmen dalam melestarikan satwa dilindungi dan tidak menyalahgunakan kepercayaan publik.

Baca Juga: Melihat Tradisi Ruwat Sengkolo Bumi Projo di Umbul Square Madiun