Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Prihatin, 483 Generasi Alpha di Magetan Alami Gangguan Mental

Ilustrasi/ IDN Times/ Riyanto.

Magetan, IDN Times – Data terbaru 2024 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan. Ada sebanyak 483 remaja dari Generasi Alpha generasi yang lahir antara tahun 2010 hingga 2025 terdeteksi mengalami gangguan mental. Angka ini didapatkan dari hasil skrining kesehatan jiwa yang dilakukan di berbagai sekolah.

1. Peningkatan gangguan mental di kalangan remaja indonesia

Ilustrasi. IDN Times/ Riyanto.

Kasus di Magetan ini sejalan dengan temuan nasional yang menunjukkan peningkatan masalah kesehatan mental pada remaja. Menurut survei Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) yang bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), satu dari tiga remaja Indonesia berusia 10 hingga 17 tahun mengalami masalah kesehatan mental. 

Bahkan, satu dari dua puluh remaja dalam rentang usia tersebut telah didiagnosis mengalami gangguan mental setiap tahunnya. Masalah-masalah yang sering ditemukan meliputi fobia sosial, gangguan kecemasan, depresi, hingga ADHD. Dengan acuan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), sekitar 15,5 juta remaja di Indonesia diperkirakan mengalami masalah kesehatan mental, sementara 2,45 juta lainnya mengalami gangguan yang lebih serius.

2. Skrining di Magetan temukan 483 remaja bermasalah mental

Suwantiyo, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2P) Dinas Kesehatan Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2P) Dinas Kesehatan Magetan, Suwantiyo, menjelaskan bahwa tim kesehatan telah melakukan skrining di sekolah-sekolah untuk mendeteksi gangguan jiwa sejak dini. 

Dari hasil skrining tersebut, ditemukan 483 remaja dengan tanda-tanda gangguan mental. Namun, Suwantiyo menambahkan, hanya sebagian kecil dari mereka yang kondisinya cukup serius dan membutuhkan penanganan dari dokter spesialis jiwa.

"Penyebab utamanya adalah penggunaan gadget yang berlebihan sejak usia dini, yang berpotensi memicu fobia sosial. Anak-anak jadi cenderung menghindari interaksi sosial secara langsung," ujarnya kepada IDN Times Selasa (15/10/2024).

3. Pentingnya edukasi dan pendampingan dalam menangani krisis

Ilustrasi. IDN Times/ Riyanto.

Untuk mengatasi krisis kesehatan mental ini, Dinas Kesehatan Magetan bersama pemerintah daerah terus berupaya mengurangi risiko gangguan mental pada remaja melalui berbagai program edukasi dan kegiatan sosial. Suwantiyo menekankan pentingnya melibatkan sekolah dalam kegiatan fisik seperti olahraga, pramuka, atau bela diri sebagai cara untuk mengurangi ketergantungan anak-anak pada gadkget.

Selain itu, kader kesehatan di masyarakat juga aktif memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya memperhatikan aktivitas anak-anak mereka. Menurut Suwantiyo, masalah kesehatan mental ini tidak hanya menjadi tantangan di Magetan, tetapi juga di seluruh Indonesia, dan membutuhkan perhatian serius dari keluarga, sekolah, dan pemerintah.

“Menjaga kesehatan mental generasi muda menjadi kunci untuk mewujudkan bonus demografi serta visi Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

Dengan meningkatnya jumlah kasus di Magetan, pesan Suwantiyo ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak untuk memberikan dukungan penuh terhadap kesehatan mental remaja. Generasi Alpha, sebagai harapan masa depan, harus mendapatkan perhatian yang serius dalam menjaga kesehatan jiwa mereka agar bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riyanto
EditorRiyanto
Follow Us