PB PDGI Investigasi Kasus Cabut Gigi Bungsu Maut di Ngawi

PB PDGI minta masyrakat tidak takut cabut gigi

Ngawi, IDN Times - Tragedi pencabutan gigi bungsu yang menimpa Nira Pranita Asih (31) berujung malapetaka. Hal ini menarik perhatian Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI).

Beberapa hari lalu, perwakilan PB PDGI mengunjungi kediaman suami korban, Davin Ahmad Sofyan (28), di Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi. Mereka menyampaikan bela sungkawa serta mengumpulkan keterangan terkait kronologi kejadian tragis tersebut.

1. PB PDGI juga datangi dokter gigi bersangkutan

PB PDGI Investigasi Kasus Cabut Gigi Bungsu Maut di NgawiDavin Ahmad Sofyan, saat menunjukkan hasil rontgen almarhum istrinya Nira Pranita Asih. IDN Times/ Istimewa.

LKepala Humas PB PDGI, drg M. Arifin, Sp.Ort, mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk memahami secara rinci permasalahan yang terjadi serta mencari solusi terbaik. 

"Kami juga mendatangi dokter gigi yang bersangkutan untuk mendapatkan narasi lengkap dari kedua belah pihak, baik dari Davin maupun dokter gigi berinisial SW," ujarnya pada Selasa (04/06/2024).

Menurut Arifin, PB PDGI berupaya memediasi kedua pihak agar kasus ini dapat diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan. Namun, ia menegaskan bahwa mereka tidak menghalangi jika keluarga korban memutuskan untuk menempuh jalur hukum.

Baca Juga: Pelaku Usaha Kecil di Ngawi Mengaku Kesulitan Mendapatkan LPG 3 Kg

2. Pentingnya investigasi menyeluruh

PB PDGI Investigasi Kasus Cabut Gigi Bungsu Maut di NgawiDavin Ahmad Sofyan, saat menunjukkan hasil rontgen almarhum istrinya Nira Pranita Asih. IDN Times/ Istimewa.

Lebih lanjut, PB PDGI, bersama PDGI Cabang Jawa Timur dan wilayah Ngawi, akan mengambil beberapa langkah, termasuk melakukan investigasi lebih lanjut melalui Tim Ahli PB PDGI. 

"Kami ingin memastikan apakah prosedur yang dilakukan sudah sesuai SOP dan memahami penyebab kematian Almarhumah," jelas Arifin.

Ia juga menyoroti pentingnya investigasi yang komprehensif, mengingat jarak antara pencabutan gigi bungsu dan kematian cukup lama. 

3. Masyarakat diminta tidak takut cabut gigi

PB PDGI Investigasi Kasus Cabut Gigi Bungsu Maut di NgawiDavin Ahmad Sofyan, saat menunjukkan hasil rontgen almarhum istrinya Nira Pranita Asih. IDN Times/ Istimewa.

Arifin juga berpesan kepada masyarakat agar tidak takut melakukan pencabutan gigi, asalkan dilakukan dengan memerhatikan kondisi tubuh masing-masing pasien.

"Saat tindakan pencabutan gigi, kejujuran pasien mengenai kondisi kesehatan, penyakit penyerta, atau kondisi khusus lainnya sangat penting. Penanganan harus disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien tersebut," tandasnya.

Dengan adanya investigasi menyeluruh ini, diharapkan dapat terungkap penyebab sebenarnya dari tragedi yang menimpa Nira Pranita Asih dan memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat serta tenaga medis dalam penanganan tindakan medis serupa.

Baca Juga: Pencuri Tas Pemilik Warung di Ngawi Babak Belur Dipukul Massa

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya