Kasus Cabut Gigi Bungsu Berujung Maut, Begini Kata Kadinkes Ngawi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ngawi, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi bergerak cepat menindaklanjuti kasus meninggalnya Nira Pranita Asih (31) setelah menjalani operasi pencabutan gigi bungsu. Kasus ini menjadi sorotan publik setelah dibagikan oleh suami Nira, Davin Ahmad Sofyan (28), melalui media sosial dan dikutip media.
1. Korban sempat dirawat beberapa dokter
Kepala Dinkes Ngawi, dr. Yudono, mengungkapkan pihaknya telah memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan."Memang benar pasien ditangani oleh Dokter Gigi SW, namun informasinya belum lengkap dan perlu digali lebih detail," ujar dr. Yudono.
Lebih lanjut, dr. Yudono menjelaskan bahwa Nira sempat dirawat di beberapa rumah sakit dan ditangani oleh beberapa dokter, termasuk dokter gigi dan dokter umum.
2.
Menurut Yudono, Dinkes Ngawi juga berkoordinasi dengan dokter gigi dari organisasi profesi PDGI Kabupaten Ngawi untuk mendapatkan informasi yang utuh. Ia menegaskan bahwa SW berstatus sebagai dokter di RSUD Mantingan Ngawi dan memiliki klinik praktik mandiri yang telah lama beroperasi dengan izin resmi.
"Informasi ini perlu kami gali lebih dalam, agar masyarakat tidak takut pergi ke dokter gigi," tuturnya.
3. Dinkes Ngawi masih bukti lebih banyak lagi
Dr. Yudono juga mengimbau agar informasi seperti ini dikomunikasikan dengan baik, sehingga masyarakat tidak langsung menyimpulkan bahwa cabut gigi bungsu bisa berakibat fatal. Ia meminta masyarakat tak cepat menyimpulkan bahwa ini adalah malapraktik.
Baca Juga: Cerita Wanita Ngawi Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi Bungsu